Setiap orang tua pasti bangga jika memiliki anak yang mempunyai kecerdasan logika atau matematika, yakni kecerdasan yang berhubungan dengan prestasi akademik di sekolah. Sebenarnya, ada kecerdasan yang lebih penting dari kecerdasan logika. Apa itu?
"Paling penting itu kecerdasan eksistensial yang merupakan kemampuan anak menyadari keberadaannya atau eksistensi dirinya dengan segala kemampuan dan bakat yang dianugerahkan Tuhan," jelas psikolog dan pemerhati perkembangan anak Tika Bisono MPsiT.,Psi.
Dengan memiliki kecerdasan eksistensial maka anak merasa percaya diri dengan segala kemampuan yang dimiliki dan ia pun punya motivasi untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya. Namun, menurut Tika, orang tua juga harus rasional dan realistis dalam menyikapi bakat si anak.
"Kita tidak perlu memaksakan anak harus jadi apa. Setiap karya atau prestasi yang dibuat anak, jangan pelit-pelit bagi orang tua untuk memuji," kata Tika. Hal itu ia sampaikan dalam Smart Talkshow 'Memilih Mainan yang Tepat untuk Si Buah Hati' di Fx Sudirman, Jakarta, dan ditulis pada Rabu (20/11/2013).
"Kalau anak menang lomba atau dapat nilai bagus di sekolah, pujilah dia, misalnya tepuk tangan atau bilang 'oh iya anak mama pintar ya'. Terutama buat bapak-bapak nih yang selalu berekspresi datar kalau dikasih tahu anaknya berprestasi," lanjut Tika sembari tertawa.
Selain kecerdasan eksistensial, Tika menyebutkan ada beberapa jenis kecerdasan anak. Kecerdasan verbal atau linguistik berhubungan dengan kemampuan anak dalam berbahasa dan berkomunikasi. Kecerdasan visual spasial berkaitan dengan kemampuan melihat dan berpikir anak secara tiga dimensi.
"Penting juga kecerdasan yang bersifat fisik. Khususnya anak umur dua sampai tujuh tahun ajak mereka gerak, biarkan mereka melompat, manjat-manjat, atau melakukan kegiatan fisik lain yang fun pastinya," terang Tika.
Kemudian, ada pula kecerdasan musikal yang membuat anak tertarik dengan musik dan kecerdasan naturalistik yang membuat anak tertarik dengan alam. Lalu, kecerdasan interpersonal dan intrapersonal. Kecerdasan interpersonal ditandai dengan kemampuan anak yang mudah beradaptasi dengan orang lain.
Misalnya ketika si kecil baru pertama kali masuk sekolah dia tidak menangis karena berani dan cepat beradaptasi dengan orang di sekitarnya. Sedangkan kemampuan intrapersonal lebih berkaitan dengan nilai-nilai, salah satunya ketika anak sering mengkritik orang tua.
"Jadi kalau ada anak yang mengkritik orang tuanya, jangan marah, berarti kecerdasan intrapersonalnya bagus. Dia tahu mana hitam mana putih, mana yang baik dan yang benar. Karena ada kalanya kita sebagai orang tua juga salah kan," tutur Tika.
Sumber : Detik
0 komentar:
Posting Komentar