Rabu, 28 Agustus 2013

Empathy, Acceptence, Genuin


Pengenalan jiwa orang lain (empathy)
Empati adalah suatu proses yang berlanjut dan dengan segera (sepontan). Penasihat membuat suatu usaha maksimum untuk meyakinkan hati klien, untuk mengetahui klien dengan sepenuhnya dari dalam sikap lain yang dimilikinya. Seperti ini pemahaman harus diperoleh melalui pedekatan berlanjut. dan perhatian aktip tentang segala lain jenis perhatian ( Rogers, 1951).
Empati dapat menciptakan suatu proses di mana konselor semakin dekat dan semakin dekat kepada perasaan yang sedang dirasakan klien, mengembangkan suatu hubungan berdasar pada rasa hormat untuk dapat memahami orang lain.

 Rogers mengatakan dalam hal ini yang terutama melakukan sikap penuh kasih dalam pengenalan jiwa orang lain, tidak sedang memberikan contoh oleh teknik seperti " cerminan/pemantulan merasakan", hal itu hanyalah suatu cara untuk mengetahui pengalaman klien.

Hal positif Tanpa syarat (acceptence)
(Rogers, 1986, p.198) Pakar dari therapist, ini menawarkan kondisi sangat imbedded sejarah dari pendekatan ini, sebagai evidenced oleh pemeran hubungan ini. setengah abad yang lalu
pembimbing tidak membuat apapun usaha untuk memaksa kesimpulan atau tindakan ketika klien berkomunikasi, tetapi lebih memberi dia kesempatan yang paling penuh untuk menyatakan perasaan yang pada umumnya menghalangi, untuk melihat dan menerima dirinya dengan semua pembatasannya.
Ke luar dari hubungan seperti itu individu memperoleh lebih, dan perwujudan dari apa yang dia sendiri bisa lakukan atas permasalahanny, di mana ia dapat mengasumsikan responsibillas. Itu ada di hubungan ini dengan suatu bukan kritis, menerima pekerja bahwa klien mencapai suatu pertumbuhan emosional yang belum mungkin untuk dia untuk mempertahankan sendiri di lain situasi. (Rogers, 1937, p. 240)

Sama dan sebangun (genuin)
Rogers, Sama dan sebagun sebagai hal yang paling mendasar dalam kondisi-kondisi yang membantu perkembangan pertumbuhan, itu tidak berarti bahwa therapist membebankan klien dengan semua permasalahannya, tidak berarti bahwa therapist bicara tanpa pikir sesuai dorongan hati manapun sikap yang datang untuk mengurus. Bagaimanapun bahwa therapi tidak menyangkal pada perasaan berpengalaman dan bahwa therapi akan menjadi membuka sekitar manapun perasaan gigih yang ada hubungan itu. Ini berarti menghindarkan godaan untuk menyembunyikan di belakang suatu topeng profesionalisme.
(Rogers & Sanford, 1985, p.1379).
Dengan selalu berhubungan, suatu cara efektif untuk berhadapan dengan cara therapist. Kelelahan yang umum adalah untuk menyatakan itu. Ini memperkuat hubungan tersebut, sebab therapi tidaklah berusaha untuk menutupi semua perasaan riil. Mungkin juga mengurangi atau menghapuskan kelelahan dan memugar kembali therapist itu bagi suatu secara penuh menghadiri dari status empathic.


Ada tiga kondisi-kondisi pengenalan jiwa orang lain,
1. Klien Dan konselor harus di dalam kontak psikologis.
2. Klien harus mengalami/mencoba ketertarikan beberapa, sifat mudah kena luka, atau incongruence.
3. Klien harus menerima atau mengalami kondisi-kondisi itu afferes oleh therapist.


0 komentar: