Senin, 02 September 2013

BK KARIER


BK KARIER

Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan konseling yang ada di sekolah-sekolah. Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa/remaja), agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan dengan bentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatu keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan dan tunutan pekerjaan / karir yang dipilihnya (Ruslan A.Gani : 11)
Menurut Herr bimbingan karir adalah  suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya (Marsudi, 2003:113).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.
sejarah bimbingan dan konseling karir
Sejarah Bimbingan Karir secara kronologis oleh J.M.Brewer secara berturut-turut dikemukakan sebagai berikut:
1836 Edward Hazen dalam bukunya yang berjudul The Panorama of Proffessions and Trades, yang diterbitkan di Philadelphia mengemukakan masalah-masalah yang menyangkut gerakan pengajaran jabatan atau karir di sekolah-sekolah.
1841 Dalam bukunya The Book of Trades yang diterbikan oleh Glaslow melaporkan bahwa tiap-tiap hari Sabtu digunakan sekolah untuk mengunjungi pabrik-pabrik dan toko-toko.
1899 John Sidney Stoddard menulis dalam bukunya yang berjudul What Shall I Do? Mengemukakan uraiannya yang berbentuk serangkaian laporan dari kelas imajiner terhadap lima puluh pekerjaan yang berbeda yang dipelajari siswa dan dipilih ditinjau dari segi keuntungan dan kerugiannya.
1908 Pengawas pendidikan William A Wheatley untuk pertama kalinya menganjurkan kepada kepala sekolah menengah Westport. Conn. George H. Boyden untuk mengorganisir kursus yang berkaitan dengan pekerjaan atau jabatan.
1910 Louis P. Nash di Boston, dalam anjurannya yang diterbitkan dalam A Course of study on occupations, suatu uraian yang dikaitkan dengan laporannya tahun 1911 terhadap sekolah yang mendapat perhatian sepenuhnya dalam bimbingan jabatan atau karir.
1913 Komite sekolah di Boston mendirikan suatu Departemen Informasi Jabatan yang kemudian dikirimkan ke sekolah-sekolah sebagai suatu rencana untuk menyebarluaskan informasi jabatan atau karir yang dilaksanakan setiap satu setengah jam per minggu dan terbuka bagi semua kelas terakhir di sekolah menengah.
1915 Memberikan komentar yang pertama tentang Bimbingan Karir dalam Vocational and Guidance Bulletin. Sekarang diterbikan Personnel and Guidance Journal, sebagai redakturnya dijabat oleh W. Carson Ryan Jr.,dan sekaligus juga menjabat sebagai sekretaris National Vocational Gidance Association yaitu Asosiasi Bimbingan Jabatan atau Karir Amerika Serikat. Dalam arikelnya yang berjudul A Course in Vocational Information in a small city, W.A. Wheatley secara panjang lebar memberikan komentarnya tentang Informasi Jabatan dalam media cetak School Review, yang diterbitkan bulan Maret, 1915. Pada tahun yang sama Vermont Dewan Pembuat Undang-Undang Pendidikan Negara, menekankan pengaturan jalannya pendidikan untuk memberikan kesempatan bekerja pada siswa pada semua sekolah menengah.
1916 Ginn and Company, menerbitkan Occupations disusun oleh E.B. Gowin, Instruktor pada fakultas Ekonomi, Universitas Wesleyan, dan bersama W.A. Wheatley. Buku ini untuk pertama kali secara luas dipergunakan di sekolah-sekolah terutama untuk kelas laki-laki. Kemudian buku ini direfisioleh Brewer yang dikembangkan untuk kelas gabungan baik laki-laki maupun wanita
Tujuan Bimbingan dan Konseling Karier
Sekolah adalah tempat yang ideal dan sangat penting untuk perkembangan yang sehat secara psikologis. Sekolah melatih anak berinteraksi dengan lingkungan sosial, menambah pengetahuan dan skill serta sebagai sarana pendewasaan.
Dilihat dari lamanya jenjang pendidikan di sekolah, waktu yang yang dihabiskan cukup panjang. Mulai dari TK hingga SMA, sekitar 12 tahun. Bahkan sebagian besar waktu keseharian anak lebih banyak terfokus pada sekolah. Karena pentingnya sekolah ini, sehingga sudah selayaknya sekolah memberikan yang terbaik bagi perkembangan anak (siswa) yang bersangkutan, termasuk pemilihan karir mereka kedepan, apalagi jika seorang anak (siswa) akan menginjak masa dewasa (sekitar sekolah menengah atas).
Di sekolah-sekolah saat ini, pada umumnya sudah tersedia layanan bimbingan dan konseling, yang biasanya diasuh oleh guru dengan profesionalisme khusus. Hanya saja, profesionalis seorang konselor di sekolah belum merata disetiap sekolah, sehingga hasilnya pun belum memuaskan.
Khususnya pada sekolah menengah atas, seharusnya sudah memiliki layanan bimbingan dan konseling karir, yang akan membantu siswa memilih karirnya kedepan. Tentunya hal ini harus bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dari pihak konselor, sekolah, orang tua, ataupun psikolog. Pengenalan dunia kerja pada masa sekolah menengah ini, akan menuntun anak (siswa) memilih karir sesuai dengan kemampuan, minat dan bakatnya.
Secara garis besar, bimbingan dan konseling karir di sekolah memiliki dua tujuan pokok, yaitu:
Membantu siswa dalam memahami dirinya dan dunia kerja secara khusus yang menjadi sasaran Bimbingan Konseling tentang karier di sekolah diantaranya
Para siswa dapat memahami dan menilai dirinya, terutama yang berkaitan dengan segi potensi yang ada dalam dirinya, mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita-citanya.
Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya, serta ada dalam masyarakat.
Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bagian tertentu, memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depannya.
Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karier dan kehidupannya yang serasi, yang sesuai.
Membantu peserta didik untuk menemukan dirinya sendiri dan dunia kerjanya, sehingga dapat memilih, merencanakan, memutuskan dan memecahkan masalah
Menurut W.S. Winkel, tujuan bimbingan ada 2 yaitu:
Tujuan sementara dari bimbingan, agar orang bersikap dan bertindak sendiri dalam situasi hidupnya sekarang.
Tujuan akhir dari bimbingan adalah supaya orang mampu mengatur kehidupan sendiri. Mempunyai pandangan sendiri dan menanggung sendiri konsekuensi atau resiko dari tindakan-tindakan yang diambil.
Sedangkan secara umum bimbingan konseling tentang karir diantaranya:
Mengerti dirinya dan lingkungan, mengerti diri meliputi pengenalan kemampuan dan nilai-nilai hidup yang dimiliki untuk perkembangan dirinya. Mengerti lingkungan meliputi pengenalan baik lingkungan fisik, sosial, budaya, informasi, lingkungan ( informasi, pendidikan, karier dan sosial pribadi).
Mampu memilih, memutuskan, merencanakan hidupnya dalam bidang pendidikan, pekerjaan dan sosial pribadi.
Mengembangkan kemampuannya dan kesanggupannya secara maksimal.
Memecahkan masalah pribadi secara bijaksana.
Memahami dan mengarahkan dirinya dalam bertindak serta bersikap sesuai dengan tuntutan dan lingkungan.
Dapat disimpulkan bahwa, tujuan bimbingan konseling karir di sekolah untuk mengarahkan dan memberikan referensi bagi siswa tentang dunia kerja, mensinkronisasikan dengan kemampuan yang dimilikinya, serta dapat menyesuaikan dengan minat dan bakatnya.

0 komentar: