Senin, 02 September 2013

— PERBANDINGAN TEORI GESTALT DAN WINKEL


  PERBANDINGAN TEORI GESTALT DAN WINKEL

  KONSELING/TERAPI GESTALT

  Terapi Gestalt diciptakan dan dikembangkan oleh Frederick S. Gestalt. Terapi Gestalt mengemukakan teori mengenai struktur dan perkembangan kepribadian yang mendasari terapinya serta serangkaian eksperimen yang dapat digunakan langsung oleh pembacanya.
  Garis besar proses terapi Gestalt:

  Fase Pertama
  Fase Kedua
  Fase Ketiga
  Fase Terakhir
   Teknik-teknik yang biasa digunakan dalam konseling Gestalt:

  Enhacing awareness
  Personality pronouns
  Changing question to statements
  Assuming responsibility
  Asking “how” and “what”,
  Sharing hunches
  Bringing the past into the now
  Exspessing resentments and appreciations
  Using body expression
  Teori Winkel

  Terapi Gestalt dikembangkan oleh Frederick Perls.
  Konsep-konsep pokok dalam terapi ini adalah penghayatan dirinya sendiri dalam situasi hidup yang konkret (awareness), tanggung jawab perseorangan (personal responsibility), keutuhan dan kebulatan kepribadian seseorang (unity of the person), dan penyadaran akan halangan-halangan yang menghambat penghayatan diri sendiri (blocked awareness).

  Ada dua pendekatan kognitif dari teori winkel:


  Analisa Transaksional
  Sistematika Carkhuff
  Kelebihan

qTerapi Gestalt:
  Konsep pokok yang dipakai yaitu super ego “top dog” (kekuasaan, kebenaran, dan kesempurnaan)
  Meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan klien.
  Teknik yang digunakan sangat lengkap.
qMenurut Winkel:
  Mempunyai konsep pokok yang rinci
  Menyadarkan klien akan hambatan yang dialami.
  Menjelaskan tentang pola perilaku.

  Kelemahan

qTerapi Gestalt:
  Klien akan mencapai titik frustasi.
  Terlalu banyak teknik sehingga membingungkan.
qMenurut Winkel:
  Konsep yang digunakan terlalu banyak.
  Banyak system dari banyak ahli.




0 komentar: