Kamis, 21 November 2013

Anak Gemuk atau Kurus sama Cerdasnya


Obesitas bukan penghalang kinerja pendidikan yang buruk, menurut temuan awal penelitian yang didanai oleh Economic and Social Research Council (ESRC). Dalam sebuah studi yang mengkombinasikan metode statistik dengan informasi genetik, para peneliti membuang gagasan yang salah kalau kegemukan memiliki konsekuensi pendidikan.

Studi sebelumnya telah menunjukkan kalau anak yang lebih berat lebih kecil kemungkinannya untuk berprestasi di sekolah. Walau begitu,  Dr Stephanie von Hinke Kessler Scholder dari University of York berpendapat kalau penting untuk memahami apa yang mengendalikan asosiasi ini. “Kami mencoba menguji apakah kegemukan langsung menghambat kinerja karena masalah kesehatan atau intimidasi, atau apakah anak yang gemuk berprestasi buruk karena factor lain yang berhubungan dengan kegemukan dan hasil ulangan yang rendah, seperti datang dari keluarga yang kurang beruntung,” jelas   Dr Scholder.

Para peneliti memeriksa data pada hampir 4 ribu anggota  Children of the 90s Birth Cohort Study. Data ini mencakup DNA anak. Diketahui baik kalau gen dialokasi secara acak dalam sebuah populasi, tidak mempertimbangkan faktor-faktor seperti posisi sosio-ekonomi. Para peneliti mengkombinasikan perkembangan terbaru dari epidemiologi genetik dengan metodologi statistik dalam ekonomi dan penelitian ekonometrik. Menggunakan dua penanda genetik yang dipilih dengan hati-hati, tim peneliti mampu menemukan anak dengan kecenderungan kegemukan genetis yang sedikit lebih tinggi.

“Berdasarkan pada korelasi sederhana antara kegemukan anak sebagaimana diukur berdasarkan massa lemak mereka dan hasil ulangan mereka, kami menemukan kalau anak yang lebih gemuk memang sedikit lebih rendah prestasinya di sekolah,” tekan Dr Scholder. “Namun, ketika kami menggunakan penanda genetik anak untuk mempertimbangkan potensi faktor lainnya, kami tidak menemukan bukti kalau kegemukan mempengaruhi ujian secara kausal. Jadi, kami menyimpulkan kalau kegemukan bukan faktor utama yang mempengaruhi prestasi pendidikan anak.”

 Temuan ini menunjukkan kalau hubungan negatif yang sebelumnya ditemukan antara berat badan dan prestasi pendidikan dikendalikan oleh faktor yang mempengaruhi baik berat maupun capaian pendidikan. Penelitian masa depan harus berfokus pada determinan lain hasil pendidikan yang buruk, seperti kelas social atau faktor sosio-ekonomi, tekan Dr Scholder.
 Temuan kalau kegemukan bukan penyebab prestasi pendidikan yang buruk adalah hal positif, kata peneliti. “Jelas ada alasan-alasan mengapa ada perbedaan dalam hasil pendidikan, namun penelitian kami menunjukkan kalau kegemukan bukan salah satunya,” kata Dr Scholder.


Sumber : Economic and Social Research Council (ESRC).

0 komentar: