Terdapat pelbagai faktor penyebab
seseorang cenderung menjadi narsis. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
faktor keturunan dan faktor persekitaran. Narsis biasanya timbul akibat
daripada pujian dan penghormatan yang diterima berulang kali daripada individu
lain. Sebagai contoh, seseorang akan berasa dirinya cantik karena acapkali
menerima pujian bahawa dirinya cantik meskipun pada awalnya dia tidak merasa
dirinya sedemikian. Narsis tidak hanya termanifestasi pada perilaku yang gemar
memuji dirinya sendiri, kerap menghadap cermin atau kerap bergaya persis model,
tetapi juga terdapat implikasi lain daripada sikap narsis itu sendiri.
Menurut Hidayat (2004), narsisme merupakan
gangguan kepribadian dan merupakan gangguan jiwa yang mempunyai prevalensi
cukup tinggi, yaitu 5%-15% dan termasuk yang tidak mudah diobati. Penyebabnya
diduga karena keturunan atau genetik (dijelaskan melalui penelitian terhadap
15.000 pasangan kembar, satu dan dua telur), temperamental (terkait dengan
genetik atau keturunan, dapat diidentifikasi sejak masa kanak-kanak), biologik
(hormon, neurotransmitter tertentu) dan psikodinamik (berbagai faktor
psikologis).
Mitchell JJ dalam bukunya, The Natural Limitations of Youth,
bilang ada lima penyebab kemunculan narsis pada
remaja, yaitu adanya kecenderungan mengharapkan perlakuan khusus, kurang bisa
berempati sama orang lain, sulit memberikan kasih sayang, belum punya kontrol
moral yang kuat, dan kurang rasional. Kedua aspek terakhir inilah yang paling
kuat memicu narsisme yang berefek gawat.
Sedangkan tanda-tanda narsis dari Diagnostics and
Statistics Manual, Fourth Edition-Text Revision (2000) yang harus kita waspadai
untuk tahu apakah kita mengidap narsis atau tidak. Orang narsis merasa dirinya
sangat penting dan ingin sekali dikenal oleh orang lain karena kelebihannya.
Pengidap narsis juga yakin kalau dirinya unik dan istimewa. Pokoknya tidak ada
yang bisa menyamai dirinya. Sisi sering dianggap teman- temannya suka
memuji-muji diri sendiri. Gejala lain, mereka selalu ingin dipuji dan
diperhatikan. Mereka kurang sensitif terhadap kebutuhan orang lain karena yang
ada dalam pikirannya cuma diri sendiri. Ditambah lagi, adanya rasa percaya
orang lain itu berpikiran sama dengan dirinya. Orang narsis juga sensitif
sekali kalau dikritik. Kritikan kecil bisa berarti sangat besar buat mereka.
Secara umum ciri-ciri orang-orang narsistik yaitu
antara lain
- Superior. Superior atau paling hebat tetapi tanpa upaya yang
sepadan dengan cita-cita atau kepentingannya itu,
- Tak berempati, tidak mampu mengenali atau mengetahui
perasaan dan kebutuhan orang lain,
- Iri, sering merasa iri dengan orang lain atau yakin bahwa
orang lain iri pada dirinya,
- Fantasi, dipenuhi dengan fantasi tentang kesuksesan,
kekuasaan, kepintaran, kecantikan atau cinta sejati,
- Istimewa, mengganggap diri istimewa dan selalu meminta
perlakuan khusus dari orang-orang yang berada disekitanya, meskipun itu
merugikan orang lain,
- Sombong dan congkak, karena merasa dirinya yang paling hebat
maka tidak jarang memperlihatkan perilaku atau sikap yang congkak dan sombong.
0 komentar:
Posting Komentar