BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pendidikan, banyak yang bisa di
pelajari tentang pendidikan. Pendidikan sendiri pada hakikatnya adalah proses
pendewasaan. Pendidikan ada yang bersifat formal dan non formal. Pendidikan
formal itu adalah pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan, misalnya
sekolah, bimbingan belajar dan lain-lain. Sedangkan pendidikan non formal
adalah seperti pelatihan taekwondo, voli, atau seperti ekstrakurikuler di
sekolah.
Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh banyak sekali faktor, diantaranya yaitu faktor psikologis. Faktor psikologis sangatlah penting untuk menentukan keberhasilan proses pendidikan, karena faktor ini yang akan mempengaruhi kenyaman bagi pendidik dan peserta didik. Bila pendidik dan peserta didik merasa nyaman dengan proses pendidikan yang mereka jalani maka akan terjadi timbal balik pada proses belajar mengajar. Sehingga tujuan pendidikan akan tercapai.
Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh banyak sekali faktor, diantaranya yaitu faktor psikologis. Faktor psikologis sangatlah penting untuk menentukan keberhasilan proses pendidikan, karena faktor ini yang akan mempengaruhi kenyaman bagi pendidik dan peserta didik. Bila pendidik dan peserta didik merasa nyaman dengan proses pendidikan yang mereka jalani maka akan terjadi timbal balik pada proses belajar mengajar. Sehingga tujuan pendidikan akan tercapai.
2. Rumusan
Masalah
·
Faktor psikologis apa
sajakah yang mempengaruhi proses pembelajaran?
·
Manfaat seperti apa
yang dapat di ambil jika faktor psikologis itu terpenuhi?
3. Tujuan
Makalah
·
Mengetahui faktor
psikologis apasajakah yang mempengaruhi proses pembelajaran.
·
Mengetahui manfaat apa
yang dapat diambil saat faktor psikologis itu terpenuhi.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN
Psikologi
pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan
pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha pendidikan (Tardif ;
1987). Sedangkan definisi Psikologi
pendidikan menurut Barlow (1985) adalah
“ a body of knowledge grounded in psychological research which provides a
repertoire of resouces to aid you in functioningnmore effectively in teaching
learning process”. Definisi ini memberi penjelasan bahwa psikologi pendidikan
adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan
serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas sebagai
seorang guru dalam proses belajar menagajar secara efektif.
Seorang pendidik penting sekali
mempelajari tentang psikologi pendidikan. Karena psikologi pendidikan akan
membantu pendidik memahami karakter anak didiknya sehingga seorang pendidik
mampu menentukan metode seperti apa yang tepat untuk anak didiknya tersebut. Psikologi
pendidikan ini sebagai alat bagi guru untuk mengendalikan dirinya dan juga
memberikan bantuan belajar kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian seorang guru dapat membuat suasana belajar yang nyaman. Karena
kenyamanan sangatlah berpengaruh bagi psikologis anak didik. Selain itu seorang
pendidik harus pandai-pandai membuat dirinya senyaman mungkin dengan kondisi
saat dia sedang mengajar. Intinta faktor psikologis dalam proses belajar mengajar
adalah nyaman atau tidaknya proses belajar mengajar tersebut.
2.
Faktor-Faktor
Psikologis dalam Pembelajaran
·
Membuat Suasana
Menyenangkan
Bila
seorang pengajar bisa membuat kecerian dalam pembelajaran, maka suasana nyaman
itu akan dapat terpenuhi. Suasana menyenangkan menjadi sangat penting karena
proses belajar menagajar tidak akan berhasil maksimal bila proses belajar
mengajar tersebut dilakukan dalam suasana tegang. Suasana tegang hanya akan
memberikan efek keterpaksaan bagi peserta didik dalam mengikuti pproses
pembelajaran.
·
Kreatif
Artinya
seorang pendidikan haruslah kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Sehingga peserta didik tidak merasa bosan dengan proses pembelajaran yang
dilakukan. Kreatif tidak harus menggunakan cara-cara yang berbeda dengan
biasanya tapi kreatif adalah mampu mengolah materi dengan cara yang
menyenangkan. Tidak dengan cara formal, karna sesungguhnya dengan cara-cara
formal proses pembelajaran kurang berhasil secara maksimal.
·
Berinteraksi Secara
Tepat / Komunikatif
Setiap
pendidik seharusnya bisa berkomunikasi secara baik dengan anak didiknya.
Artinya pendidik haruslah menjadi sosok yang menyenangkan untuk diajak
berdiskusi. Pendidik yang tidak mampu menjadi teman diskusi yang menyenangkan biasanya
hanya akan terjadi komunikasi satu arah pada saat kegiatan pembelajaran karena peserta didik
cenderung malas/takut berintetaksi dengan pendidik yang memiliki karakter
seperti itu.
·
Memfasilitasi
Seorang pendidik adalah seseorang yang
lebih dewasa dibandingkan dengan peserta didik. Ini berarti seorang pendidik
haruslah memiliki berbagai kematangan yang lebih dibandingkan peserta didik,
sehingga pendidik dapat menfasilitasi anak didiknya bila anak didiknya tersebut
mengalami berbagai kesulitan pada proses pembelajaran.
·
Memotivasi anak didik
Seringkali
peserta didik mengalami kejenuhan dalam proses pembelajaran. Seringkali peserta
didik merasa butuh motivasi untuk kembali membakar semangatnya untuk terus
belajar. Disinilah peran seorang pendidik sebagai motivator di butuhkan,
pendidik harus mampu menyuntikkan semangat kepada anak didik tersebut agar dia
kembali bersemangat mengikuti proses pembelajaran.
·
Menilai dengan Adil
Seorang pendidik harusnya objektif
dalam memberikan penilainnya. Karena pada dasarnya setiap anak didik itu
memeiliki hak yang sama. Untuk itu seorang pendidik dituntut untuk selalu
objektif dalam memberikan penilaian terhadap anak didiknya.
Semua sesungguhnya berpusat pada
kenyaman. Apapun itu bila dilakukan dengan nyaman pasti akan membawa dampak
yang sangat positif. Sehingga faktor kedewasaan seorang pendidik dalam memahami psikologi pendidikan,
psikologi perkembangan, dan memahi ilmu pendidikan sangatlah penting. Ini di
karenakan dengan psikologi perkembangan seorang pendidik mampu memahami anak
didik sesuai dengan usia anak didiknya. Dengan psikologi pendidikan dan ilmu
pendidikan seorang pendidik mampu menemukan metode seperti apa yang tepat untuk
proses pendidikan. Sehingga bila ketiga ilmu tersebut di gabung maka seorang
pendidik mampu menemukan rumusan cara yang tepat menciptakan kenyamana bagi
peserta didik sesuai dengan usia ank didik tersebut.
BAB
III
SIMPULAN
Seorang
pendidik haruslah lebih dewasa dari peserta didiknya. Bukan dewasa secar
biologis, tapi dewasa dalam berbagai hal. Dewasa dalam ilmu pendidikan, dewasa
dalam mengendalikan diri dan dewasa dalam memahami karakter orang lain.
Kedewasaan ini menjadi sangat penting karena kedewasaan ini akan mempengaruhi
tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan. Dengan kedewasaan seorang pendidik
benar-benar mampu menjadi seorang pendidik bagi muridnya. Karena kedewasaan
akan mempengaruhi kematangan seorang pendidik dalam menciptakan kenyaman bagi
peserta didiknya. Kenyamanan adalah faktor psikologis yang sangatlah umum namun
sangat jarang sekali yang bisa menciptakannya. Untuk itu seorang pendidik
haruslah berusaha menciptakan suasana nyaman tersebut agar tujuan pendidikan dapat
benar-benar tercapai. Kenyamanan dalam proses pembelajaran adalah inti dari
keberhasilan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar