Sabtu, 22 Juni 2013

PERANAN FAKTOR PSIKOLOGIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
            Pendidikan, banyak yang bisa di pelajari tentang pendidikan. Pendidikan sendiri pada hakikatnya adalah proses pendewasaan. Pendidikan ada yang bersifat formal dan non formal. Pendidikan formal itu adalah pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan, misalnya sekolah, bimbingan belajar dan lain-lain. Sedangkan pendidikan non formal adalah seperti pelatihan taekwondo, voli, atau seperti ekstrakurikuler di sekolah.
Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh banyak sekali faktor, diantaranya yaitu faktor psikologis. Faktor psikologis sangatlah penting untuk menentukan keberhasilan proses pendidikan, karena faktor ini yang akan mempengaruhi kenyaman bagi pendidik dan peserta didik. Bila pendidik dan peserta didik merasa nyaman dengan proses pendidikan yang mereka jalani maka akan terjadi timbal balik pada proses belajar mengajar. Sehingga tujuan pendidikan akan tercapai.

2.      Rumusan Masalah
·         Faktor psikologis apa sajakah yang mempengaruhi proses pembelajaran?
·         Manfaat seperti apa yang dapat di ambil jika faktor psikologis itu terpenuhi?

3.      Tujuan Makalah
·         Mengetahui faktor psikologis apasajakah yang mempengaruhi proses pembelajaran.
·         Mengetahui manfaat apa yang dapat diambil saat faktor psikologis itu terpenuhi.
BAB II
PEMBAHASAN

1.      PENGERTIAN
            Psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha pendidikan (Tardif ; 1987).  Sedangkan definisi Psikologi pendidikan menurut  Barlow (1985) adalah “ a body of knowledge grounded in psychological research which provides a repertoire of resouces to aid you in functioningnmore effectively in teaching learning process”. Definisi ini memberi penjelasan bahwa psikologi pendidikan adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas sebagai seorang guru dalam proses belajar menagajar secara efektif.
            Seorang pendidik penting sekali mempelajari tentang psikologi pendidikan. Karena psikologi pendidikan akan membantu pendidik memahami karakter anak didiknya sehingga seorang pendidik mampu menentukan metode seperti apa yang tepat untuk anak didiknya tersebut. Psikologi pendidikan ini sebagai alat bagi guru untuk mengendalikan dirinya dan juga memberikan bantuan belajar kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian seorang guru dapat membuat suasana belajar yang nyaman. Karena kenyamanan sangatlah berpengaruh bagi psikologis anak didik. Selain itu seorang pendidik harus pandai-pandai membuat dirinya senyaman mungkin dengan kondisi saat dia sedang mengajar. Intinta faktor psikologis dalam proses belajar mengajar adalah nyaman atau tidaknya proses belajar mengajar tersebut.

2.      Faktor-Faktor Psikologis dalam Pembelajaran
·         Membuat Suasana Menyenangkan
          Bila seorang pengajar bisa membuat kecerian dalam pembelajaran, maka suasana nyaman itu akan dapat terpenuhi. Suasana menyenangkan menjadi sangat penting karena proses belajar menagajar tidak akan berhasil maksimal bila proses belajar mengajar tersebut dilakukan dalam suasana tegang. Suasana tegang hanya akan memberikan efek keterpaksaan bagi peserta didik dalam mengikuti pproses pembelajaran.

·         Kreatif
          Artinya seorang pendidikan haruslah kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran. Sehingga peserta didik tidak merasa bosan dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Kreatif tidak harus menggunakan cara-cara yang berbeda dengan biasanya tapi kreatif adalah mampu mengolah materi dengan cara yang menyenangkan. Tidak dengan cara formal, karna sesungguhnya dengan cara-cara formal proses pembelajaran kurang berhasil secara maksimal.

·         Berinteraksi Secara Tepat / Komunikatif
          Setiap pendidik seharusnya bisa berkomunikasi secara baik dengan anak didiknya. Artinya pendidik haruslah menjadi sosok yang menyenangkan untuk diajak berdiskusi. Pendidik yang tidak mampu menjadi teman diskusi yang menyenangkan biasanya hanya akan terjadi komunikasi satu arah pada saat  kegiatan pembelajaran karena peserta didik cenderung malas/takut berintetaksi dengan pendidik yang memiliki karakter seperti itu.

·         Memfasilitasi           
          Seorang pendidik adalah seseorang yang lebih dewasa dibandingkan dengan peserta didik. Ini berarti seorang pendidik haruslah memiliki berbagai kematangan yang lebih dibandingkan peserta didik, sehingga pendidik dapat menfasilitasi anak didiknya bila anak didiknya tersebut mengalami berbagai kesulitan pada proses pembelajaran.

·         Memotivasi anak didik
          Seringkali peserta didik mengalami kejenuhan dalam proses pembelajaran. Seringkali peserta didik merasa butuh motivasi untuk kembali membakar semangatnya untuk terus belajar. Disinilah peran seorang pendidik sebagai motivator di butuhkan, pendidik harus mampu menyuntikkan semangat kepada anak didik tersebut agar dia kembali bersemangat mengikuti proses pembelajaran.

·         Menilai dengan Adil
                        Seorang pendidik harusnya objektif dalam memberikan penilainnya. Karena pada dasarnya setiap anak didik itu memeiliki hak yang sama. Untuk itu seorang pendidik dituntut untuk selalu objektif dalam memberikan penilaian terhadap anak didiknya.

           
            Semua sesungguhnya berpusat pada kenyaman. Apapun itu bila dilakukan dengan nyaman pasti akan membawa dampak yang sangat positif. Sehingga faktor kedewasaan seorang  pendidik dalam memahami psikologi pendidikan, psikologi perkembangan, dan memahi ilmu pendidikan sangatlah penting. Ini di karenakan dengan psikologi perkembangan seorang pendidik mampu memahami anak didik sesuai dengan usia anak didiknya. Dengan psikologi pendidikan dan ilmu pendidikan seorang pendidik mampu menemukan metode seperti apa yang tepat untuk proses pendidikan. Sehingga bila ketiga ilmu tersebut di gabung maka seorang pendidik mampu menemukan rumusan cara yang tepat menciptakan kenyamana bagi peserta didik sesuai dengan usia ank didik tersebut.
BAB III
SIMPULAN

            Seorang pendidik haruslah lebih dewasa dari peserta didiknya. Bukan dewasa secar biologis, tapi dewasa dalam berbagai hal. Dewasa dalam ilmu pendidikan, dewasa dalam mengendalikan diri dan dewasa dalam memahami karakter orang lain. Kedewasaan ini menjadi sangat penting karena kedewasaan ini akan mempengaruhi tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan. Dengan kedewasaan seorang pendidik benar-benar mampu menjadi seorang pendidik bagi muridnya. Karena kedewasaan akan mempengaruhi kematangan seorang pendidik dalam menciptakan kenyaman bagi peserta didiknya. Kenyamanan adalah faktor psikologis yang sangatlah umum namun sangat jarang sekali yang bisa menciptakannya. Untuk itu seorang pendidik haruslah berusaha menciptakan suasana nyaman tersebut agar tujuan pendidikan dapat benar-benar tercapai. Kenyamanan dalam proses pembelajaran adalah inti dari keberhasilan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Sagala, Syaiful.2010. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

0 komentar: