n Perkembangan dan
Ciri Masa Kanak-kanak (Masa Kanak-kanak Awal 2Tahun-6 Tahun)
v Pada Masa ini
anak sangat aktif
kontrol
motoriknya sudah baik, sehingga sudah mampu naik dan turun tangga sendiri,
dapat meloncat-loncat, lari-lari, serta pada umur lima tahun gerakannya hampir
menyamai orang dewasa
Koordinasi
motorik halus bertambah baik sehinggasudah bisa menyikat gigi dan menyisir
rambut
v Perbendaharaan
kata bertambah banyak dan kaya, dan anak dapat menggunakannya dengan lebih
efisien dan luwes.
Bicaranya
menjadi lebih kaya, lebih mudah dimengerti dan lebih kompleks.
Bila
pada umur 2 tahun anak baru bisa menggunakan satu kata dalam
pembicaraan-pembicaraannya, maka pada umur 4 tahun sudah bisa menyusun kalimat
dengan 6 sampai 8 kata-kata.
Anak
sangat rajin bertanya “mengapa” dan “Bagaimana” walaupun jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan tidak terlalu penting baginya
v
Anak
Pra Sekolah menurut Piaget berada dalam perkembangan kognitif pra-operasional
Cara berfikirnya
masih bersifat kongkrit, belum abstrak. Dalam pemecahan persoalan-persoalan,
anak hanya memandang satu aspek saja dari persoalan tersebut dan mengabaikan
segi-segi lainnya
Contoh:
Kalau gelas A dan gelas B (ukuran
dan volume air sama) diperlihatkan pada anak, anak akan mengatakan bahwa
banyaknya air di gelas A = di gelas B. Kalau diperlihatkan gelas A dan gelas C
(Volumenya sama tetapi gelas C lebih besar dari gelas A), maka anak mengatakan
bahwa air di gelas A
lebih banyak dari air di gelas C
v Kegiatan bermain
menjadi lebih kreatif bersama dengan berkembangnya daya khayal
Mereka
senang bermain “make believe” dengan meniru orang-orang dewasa atau
anak-anak lainnya
v Sebelum
menginjak umur 3 tahun, anak mengalami masa sulit terutama bagi orang tuanya.
Masa
ini penuh dengan sikap negatif dan pemberontakan dari anak sehingga menimbulkan
konflik dan ketegangan dari orang tua. Anak sedang mengalami krisis
identitas
yang pertama.
Kesadaran
akan akunya
mulai
timbul
Anak
ingin mencobakan semua keinginannya
dan ingin agar orang lain mengikuti
keinginannya. Anak pada umur ini
biasanya bandel, nakal, sendiri
tidak bisa diajak kerja sama,
selalu menentang.
Akan
tetapi masa sulit ini tidak berlangsung
lama, dan kemudian berganti lagi
dengan sikap positif
v Proses
Identifikasi terjadi pada saat ini
Identifikasi
terjadi bila anak berfikir, merasa dan bertingkah laku seolah-olah ia adalah
orang lain (model).
Pada
masa ini, model biasanya adalah ayah dan ibu.
Identifikasi
dengan orang tua yang dewasa dan stabil dapat merupakan sumber security (rasa
aman) bagi anak
n Proses
identifikasi pada masa ini menghasilkan:
Sex typing pada anak
Anak
berperilaku, mempunyai minat-minat, sikap dan nilai-nilai sesuai dengan jenis
kelaminnya
Perkembangan
kata hati
Anak
mulai memiliki standar perilaku yang diterima oleh orang tua. Bertingkah laku
sesuai dengan standar ini dan merasa berdosa bila melanggarnya.
v Pada akhir masa
pra-sekolah ini, dunia
sosial
anak menjadi luas, tidak terbatas lagi pada keluarga tapi meluas sampai pada
teman-teman dekat rumah dan taman kanak-kanak, di mana anak membentuk hubungan
baru dengan orang-orang dewasa lain dan teman-teman sebaya.
Taman kanak-kanak merupakan dunia
sosial yang baru dan memberi kesempatan baru untuk belajar.
Di sini beberapa perilaku dan
kebiasaan-kebiasaan di rumah lebih ditanamkan, dan beberapa perilaku atau
kebiasaan lain diubah atau dihilangkan. Teman-teman sebaya mulai memainkan
peranan penting dalam hidup anak
n Masa Kanak-Kanak
Akhir/ Masa Sekolah (6-12 Tahun)
* Beberapa
kejadian penting pada masa ini,adalah:
1.
Masuk sekolah
2.
Kegiatan intelektual yang meningkat
3.
Minat yang lebih besar pada teman sebaya
4.
Independence dari orang tua makin besar
5.
Identifikasi diri makin jelas
* Memasuki masa
ini ditandai dengan ketidakseimbangan fisik yang disebabkan karena lepasnya
gigi susu, dan tumbuhnya geraham tetap, dan kepekaan yang lebih besar terhadap
sakit flu dan penyakit anak-anak yang menular lainnya.
* Sikap pasif,
malas, menarik diri, impulsif, perasaan mudah terangsang dan tidak stabil
merupakan ciri-ciri anak umur 6 tahun
Tetapi
memasuki usia 7 tahun terjadi sedikit perubahan, anak menjadi lebih sosial dan
lebih mudah diasuh
* Masuk sekolah
merupakan kejadian penting bagi anak
Melalui
pengalaman di sekolah anak belajar untuk menyesuaikan diri pada kelompok. Bila
di rumah ia selalu mendapatkan dukungan orang tua, maka di sekolah harus
berdiri sendiri dan harus menerima kekuasaan guru.
Anak
harus belajar menahan keinginannya sendiri dan menyesuaikan diri dengan
keinginan teman-teman agar ia dapat diterima oleh kelompoknya.
Bila
ia berhasil dalam hubungan dengan kelompok dan berhasil mengerjakan tugas
rutinnya, maka anak akan mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri.
* Perkembangan
kognisinya memasuki fase kongkrit operational (Piaget).
Masa
ini sering disebut masa intelektual karena anak haus akan pengetahuan baru.
Minat akan peristiwa yang terjadi di sekitarnya sangat besar, dan anak berusaha
menerangkan kejadian-kejadian tersebut secara objektif dan rasional
Masa
ini disebut kongkrit operasional karena anak membutuhkan objek yang jelas
supaya bisa berpikir secara logis. Bila anak harus menyelesaikan problem secara
verbal maka ia akan menemukan kesulitan
Misalnya:
Dikatakan “Ani lebih putih dari
si Min, Ani lebih hitam dari Tuti”
Kalau ditanya “siapa yang paling
hitam?”
Maka anak tidak bisa menjawab
kecuali kalau ketiga orang tersebut dihadapkan pada anak.
* Selama ini
sosialisasi antara teman sebaya dimulai
Keinginan
anak untuk ikut serta dalam kegiatan kelompok, biasanya besar. Perselisihan,
persaingan dan perkelahian biasanya sering timbul, tetapi pada umumnya anak
berusaha untuk menyesuaikan diri kembali pada keinginan kelompoknya. Dengan
bertambahnya kebutuhan akan kelompok, maka anak memasuki “gang age” yang
berarti kelompok merupakan hal yang sangat penting bagi anak.
Anak berusaha untuk diterima
dan menjadi anggota suatu
kelompok. Anak akan
menyesuaikan diri dengan
cara berpakaian dan
cara berbicara yang diterima oleh
kelompoknya
* Kata hati makin
berkembang pada masa ini
Kemampuan
untuk membedakan hal yang benar dan salah makin meningkat. Berbuat kebaikan
demi orang lain mulai dilakukannya. Mula-mula anak memperlihatkan keinginan
untuk menyenagkan orang tuanya, saudara-saudaranya dan teman dekatnya, kemudian
meluas pada orang-orang dari kelompok yang tidak terlalu erat
* Pada masa ini,
anak senang mengumpulkan barang-barang
Misalnya
perangko, gambar stiker tokoh idolanya, batu-batuan, kartu telepon dan
sebagainya.
Minat
terhadap membaca makin bertambah, tetapi mengalami perubahan. Anak tidak
tertarik lagi pada cerita dongeng, tetapi menyenangi cerita yang lebih nyata,
cerita petualangan misalnya lima sekawan, dan sebagainya. Ini merupakan tanda
rasa ingin tahu yang bersifat intelektuan dan kebutuhan yang lebih besar pada
hal-hal yang lebih nyata
* Dengan makin
berkurangnya pengawasan orang tua dan dari pengalaman sehari-hari dari teman
dan guru, maka anak mempunyai kesempatan untuk mengembangkan konsep diri (self
consept) yang realistik. Pembentukan konsep diri dibantu dengan adanya
penilaian-penilaian dari orang tua, guru, saudara-saudara dan teman-teman
sebaya.
Seringkali
penilaian orang tua sifatnya berat sebelah, hubungan dengan teban-teman serta
guru akan mengembalikan keobjektifan dalam penilaian tentang dirinya
0 komentar:
Posting Komentar