KEPERCAYAAN
Kepercayaan adalah tali pengikat hubungan antara dua atau
lebih kelompok atau individu yang berbeda. Tidak adanya kepercayaan berarti ada
sesuatu yang tidak beres, ada rasa saling curiga, saling membohongi, menipu,
dan munafik.
Bila suasana saling tidak percaya sudah merasuk ke dalam jiwa masing-masing individu, maka kebenaran yang masuk akan ditolak, karena dalam pikiran yang ada hanya rasa curiga.
Kepercayaan adalah dasar dalam membangun sebuah hubungan. Hal mustahil, jika
seseorang dapat membangun rumah tangga atau perusahaan tanpa dilandasi
kepercayaan.Bila suasana saling tidak percaya sudah merasuk ke dalam jiwa masing-masing individu, maka kebenaran yang masuk akan ditolak, karena dalam pikiran yang ada hanya rasa curiga.
Mempercayai dan dipercayai akan tumbuh hanya apabila :
- Pikiran Positif. Mendengar
dan menyimak apa yang dikatakan orang lain, menerima sebagai sesuatu yang
benar sehingga tak menyimpan rasa curiga atau ketidak-percayaan pada apa
yang dikatakannya. Dengan sikap ini akan membantu berkembangnya pikiran
positif terhadap orang lain. Tapi, percaya pada orang lain bukan berarti
menerima saja semua informasi tanpa sikap kritis.
- Dapat mengandalkan orang lain. Percaya pada orang lain berarti mau dan dapat
mengandalkan orang itu. Untuk itu, tanamkan rasa percaya dalam hati, bahwa
seseorang dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik. Namun
bukan berarti lepas tangan ketika memberi tanggungjawab kepada orang lain.
- Terbuka kepada orang lain. Mempercayai orang lain berarti juga berani terbuka
kepada orang lain.
Menjadi pribadi yang dipercayai :
- Bicara jujur. Berkata
benar jika benar, berkata salah jika salah. Hal ini patokan untuk membina
sikap jujur.
- Mampu menyimpan rahasia. Dalam pergaulan, semakin mampu menyimpan rahasia, akan
menambah kemungkinan orang tersebut semakin mempercayai atau dipercayai.
- Bertanggungjawab. Mampu
diandalkan untuk menyelesaikan tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan.
- Menanggung resiko.
Bukan hanya kemampuan saja yang diperhatikan orang dalam menaruh
kepercayaan kepada kita, tetapi salah satunya adalah sejauh mana kita
berani mengambil resiko dari apa yang menjadi tanggungjawab kita. ini
menunjukkan bahwa kita bukan pribadi yang ragu.
- Disiplin diri. Kedisiplinan
menjamin keberhasilan, walau bisa juga terjadi pekerjaan yang dijalankan
dengan disiplin tinggi mengalami kegagalan.
- Watak baik. Orang
yang berwatak baik akan lebih bisa dipercayai karena orang berwatak baik
akan kelihatan pada berbagai sikap dan perilaku kesehariannya. Sikapnya
cenderung terarah pada yang baik. (dari berbagai sumber)
Menjadi Pribadi Positif yang Dapat Dipercaya
“Siapkan diri Anda untuk menjadi
rujukan sifat baik, dan jadilah pribadi dengan kekuatan pengaruh positif, yang
dapat membuat orang lain menyukai dan menghormati Anda.”~Djajendra
“Gunakan semua sumber daya dan
potensi hidup Anda untuk melakukan kebaikan, dan jangan menggunakannya untuk mempengaruhi
orang lain melakukan sesuatu yang melawan kebaikan. “~ Djajendra
“Bila Anda mampu membuat orang lain
merasa besar, maka Anda akan menjadi pribadi ikhlas yang mampu membantu
orang-orang di sekitar Anda, serta menciptakan lingkungan energi positif untuk
mempengaruhi kemajuan semua orang.”~ Djajendra
Siapkan kepribadian yang kuat dengan
pengaruh positif. Miliki karakter diri yang tegas, percaya diri, inspiratif,
hangat, dan mendengarkan orang lain. Siapkan kualitas diri agar orang-orang
mendengarkan Anda berbicara, mendukung ide-ide Anda, dan siap berkontribusi
bersama Anda. Pastikan Anda mampu menjadi pribadi positif yang dapat dipercaya
oleh orang-orang di sekitar Anda.
Ketika Anda memiliki pengaruh untuk
dipercaya, maka Anda harus memiliki integritas pribadi yang baik, dan selalu
tidak menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan. Jangan pernah menggunakan
kepercayaan untuk memanipulasi atau melakukan sesuatu yang merugikan
kepentingan stakeholder. Sebab, saat itu terjadi, semua kepercayaan dan rasa
hormat mereka kepada Anda akan hilang.
Miliki kesadaran untuk melatih dan
membiasakan sifat dan perilaku yang dapat dipercaya. Satukan nilai-nilai
terbaik untuk mengubah Anda menjadi kepribadian yang menarik keyakinan orang
terhadap Anda. Miliki disiplin dan ketekunan untuk dapat belajar dan
menyempurnakan sifat-sifat terbaik ke dalam jati diri Anda.
Pastikan bahwa Anda mencurahkan
perhatian penuh pada apa yang orang harapkan dari Anda. Jangan pernah
mengabaikan harapan orang lain kepada Anda. Sekali Anda mengabaikan harapan
orang lain, maka semua kepercayaan dan keyakinan mereka kepada Anda akan
hilang.
Siapkan potensi dan intelektualitas
Anda dengan kecerdasan emosional yang tinggi, dan miliki kesadaran untuk
menyadari potensi emosi dari orang-orang yang mempercayai Anda. Kesadaran Anda
ini memungkinkan Anda untuk tetap tenang di bawah tekanan, dan memberikan
kebutuhan orang lain secara lebih baik melalui emosional Anda yang cerdas.
Bila Anda mampu memahami perspektif
orang lain dengan emosional Anda yang cerdas, maka semua keinginan dan
kebutuhan orang lain dapat Anda pahami dengan lebih baik.
Pastikan Anda selalu sadar untuk
mengembangkan empati, kepercayaan diri, dan ketegasan. Lalu, sadar untuk
menyiapkan kepribadian dan karakter yang cerdas melakukan terbaik untuk setiap
stakeholder Anda.
5 SEBAB HEBAT AGAR
DIPERCAYA ORANG LAIN
Karena dipercaya orang lain itu penting, maka sangat penting bagi anda untuk
mengetahui dan melakukan prinsip dipercaya orang lain. Saya memilih lima
prinsip agar kita bisa dipercaya orang lain, yaitu:1. Percaya Diri
Percaya pada diri sendiri penting agar anda bisa dipercaya orang lain. Bagaimana mungkin orang lain akan percaya pada anda bila anda sendiri tak percaya pada diri anda sendiri. Di bab yang membahas keyakinan, saya telah membahas tentang hal ini.
2. Mentalitas Kuat (Semangat, Disiplin, Integritas)
Mentalitas adalah dasar kuat agar anda bisa dipercaya oleh orang lain. Maka bangunlah kualitas-kualitas pribadi yang hebat. Jadilah orang yang semangat setiap saat. Jadilah disiplin dalam hidup. Jadilah pribadi yang penuh integritas.
Nabi Muhammad mendapat gelar Al-Amin (Yang Dapat Dipercaya) dari masyarakatnya. Kenapa? Karena ia memang layak untuk itu. Ia pribadi yang jujur dan penuh integritas. Setiap amanah (kepercayaan) yang diberikan orang lain, ia tunaikan dengan baik. Bila berjanji, ia selalu penuhi. Bila berkata-kata, ia tak pernah bohong.
Apakah orang lain akan percaya pada anda bila anda tak disiplin? Bisakah anda dipercaya bila anda terlihat loyo dan tak bersemangat? Mungkinkah anda dipercaya bila anda tak jujur dan tak berintegritas (kata-kata dan tindakan anda berbeda)? Tidak! Itulah sebabnya mengapa mentalitas penting bagi anda yang ingin dipercaya.
3. Kompeten
Kepercayaan orang lain pada anda diraih karena anda kompeten. Anda memiliki kompetensi / keahlian dalam bidang tertentu yang berguna untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Dengan begitu, anda menjadi pribadi yang dapat diandalkan oleh orang yang mempercayai anda.
Anda boleh saja percaya diri, bermental baik dan kuat, tapi bila tidak memiliki kompetensi apapun, maka anda hanya akan dipercaya pada tingkatan yang tidak tinggi. Anda diserahi tanggung jawab yang kecil.
Di perusahaan ada manajer dan satpam. Kompetensi manajer jelas lebih dibanding satpam. Karena itu, meski keduanya sama-sama dipercaya, tapi punya posisi yang berbeda. Posisi manajer lebih tinggi dari satpam. Karena posisi lebih tinggi, maka kualitas hidup yang diraih pun lebih tinggi pula.
Maka jadilah pribadi yang kompeten. Belajar lah dengan fokus pada kompetensi tertentu. Jadilah ahli di bidang itu. Dengan begitu, anda akan mendapat kepercayaan dari banyak orang.
4. Prestasi
Pak Fadel Muhammad menjadi Gubernur Gorontalo dalam dua periode karena prestasinya. Kompetensi yang ia miliki digabung dengan kompetensi seluruh timnya dirubah menjadi prestasi kerja yang gemilang. Maka ia pun dipercaya oleh rakyat Gorontalo. Prestasinya bicara sangat lantang.
Para atlet benar-benar merasakan betapa pentingnya prestasi bagi diraihnya kepercayaan. Ketika negara memilih atletnya untuk mewakili di tingkat internasional, maka negara memilih atlet yang prestasinya paling gemilang.
Ketika perusahaan akan mengisi sebuah jabatan tertentu, maka prestasi kerja dari para kandidat pejabat menjadi kunci utama. Siapa yang berprestasi punya peluang besar untuk mendapat promosi.
5. Komunikasi
Apa pentingnya komunikasi dalam meraih kepercayaan orang lain? Sangat penting. Anda bisa sangat berprestasi. Tapi bila komunikasi anda buruk, maka prestasi anda tak terlihat istimewa. Tapi bila komunikasi anda hebat, maka hal yang biasa-biasa saja bisa terkesan hebat.
Apalagi bila prestasi tinggi digabung dengan komunikasi yang tepat. Maka kepercayaan akan dengan mudah dan cepat diraih. Presiden Barack Obama membuktikan itu. Prestasinya hebat. Komunikasinya mumpuni. Maka ia bisa menjadi presiden Amerika pertama yang berketurunan negro.
Komunikasi memang bisa membuat hal biasa terlihat hebat. Tapi sampai kapan? Maka gabungkan lah prestasi dan komunikasi. Bila selama ini prestasi kerja anda sudah hebat, tapi kualitas hidup anda biasa-biasa saja, mungkin anda harus mengkomunikasikan prestasi hebat kerja anda dengan lebih baik. Maka bukan hanya kesan baik yang didapat, tapi benar-benar kepercayaan penuh.
Bagaimana mengajarkan orang untuk
menjadi pribadi yang bisa dipercaya ? Ujian terbesar hidup adalah menjadi orang
yang bisa dipercaya ! Nah untuk menjadi orang yang dipercaya maka kita harus
mengenyahkan musuh kita berupa :
- Ketakutan (takut tak memungkikan
munculnya langkah pertama)
- Keraguan (gunakan kata �meskipun-tetapi�)
- Sulit mengambil keputusan
(jadilah tegas tidak berlambat lambat)
- Ketakutan/kekhawatiran
(kecemasan bisa jadi manfaat tapi bukan untuk mendominasi kita)
Untuk menjadi orang yang dipercaya
orang lain,kita harus mempercayai orang lain terlebih dahulu. Selalu jujur dan
tidak memanipulasi apapun. Menjadi orang yang menepati janji, yaitu perbuatan
sesuai dengan yang kita katakan. Menjadi pribadi yang dipercaya memerlukan
upaya panjang,namun dapat hancur seketika saat kita tidak menjaga kredibilitas
dan komitmen kita.
TANGGUNG JAWAB
Pribadi dan Tanggung Jawab
Tanggung
jawab adalah kesadaran yang ada dalam diri seseorang bahwa setiap tindakannya
akan mempunyai pengaruh bagi orang lain maupun bagi dirinya sendiri. Karena
menyadari bahwa tindakannya itu berpengaruh terhadap orang lain ataupun diri
sendiri, maka ia akan berusaha agar tindakan-tindakannya hanya memberi pengaruh
positif saja terhadap orang lain dari diri sendiri dan menghindari
tindakan-tindakan yang dapat merugikan orang lain ataupun diri sendiri. Dalam
keadaan tersebut kepentingan diri sendiri harus dikeduakan dengan
kepentingan orang lain, maka seorang yang bertanggung jawab akan berusaha
memenuhi kepentingan orang lain terlebih dahulu.
Makna
dari istilah “tanggung jawab” adalah “siap menerima kewajiban atau tugas”. Arti
tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap
orang. Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya sesuai dengan definisi
tanggung jawab tadi, maka seringkali masih merasa sulit, merasa keberatan,
bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup jika diberikan kepadanya suatu
tanggung jawab. Kebanyakan orang mengelak bertanggung jawab, karena jauh lebih
mudah untuk “menghindari” tanggung jawab, daripada “menerima” tanggung jawab.
Oleh
karena itulah muncul satu peribahasa, “lempar batu sembunyi tangan”. Sebuah
peribahasa yang mengartikan seseorang yang tidak berani bertanggung jawab atas
perbuatannya sendiri, sehingga dia menghindari lalu membiarkan orang lain
menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa juga diartikan sebagai seseorang yang
lepas tanggung jawab, dan suka mencari “kambing hitam” untuk menyelamatkan
dirinya sendiri dari perbuatannya yang merugikan orang lain.
Anda
bertanggung jawab atas kehidupan Anda sendiri. Allah telah memberikan
kemerdekaan kepada kita untuk berkehendak, memilih, dan bertindak. Semua
pencapaian Anda adalah tanggung jawab diri Anda sendiri. Bukan tanggung
jawab pemerintah, bukan tanggung jawab orang tua, bukan tanggung
jawab siapa pun. Tidak peduli apa yang dilakukan oleh orang diluar Anda, namun
keberhasilan dan kegagalan adalah tanggung jawab Anda. Kesuksesan adalah hak
anda !
Banyak
kejadian di negara kita ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung
jawab, malah sering dimenangkan atau diberikan bantuan berlebihan oleh
lingkungannya dengan sangat tidak masuk akal. Sungguh sangat menyedihkan. Di
masa kini, kita memiliki banyak orang yang mengelak bertanggung jawab karena
mereka ini mendapatkan keuntungan dari sikapnya itu. Dan gilanya, “lepas
tanggung jawab” itu sering didukung oleh lingkungan dekatnya, teman-temannya,
anak buahnya, atasannya, anak kandungnya, bahkan didukung oleh istri atau
suaminya. Anda bisa lihat, contohnya, korupsi, dan manipulasi. Sebagian besar
orang-orang di lingkungan dekatnya pasti mendukungnya, karena mereka semua
pasti ikut merasakan hasil-hasil dari korupsi atau manipulasi itu.
Seorang ilmuwan besar Albert Einstein
(1879-1955) mengatakan, "The price of greatness is responsibility"
(harga sebuah kebesaran ada di tanggung jawab).
“Setiap
orang dari kamu adalah pemimpin, dan kamu bertanggung jawab atas kepemimpinan
itu”. (Al-Hadits, Shahih Bukhari – Muslim)
“Anda tidak bisa lari dari tanggung jawab hari esok dengan menghindarinya pada hari ini”. (Abraham Lincoln)
Mempunyai rasa tanggung jawab adalah mutiara
kehidupan. Dengan rasa tanggung jawab yang besar, kita ambil hikmah dan
pelajaran pahit, serta tetap berani berjalan ke depan dengan optimis aktif! Semoga kita semua bisa
memahami makna tanggung jawab yang sebenarnya di kehidupan ini.
Jadilah Pribadi Yang Bertanggungjawab
Tanggungjawab, betapa populernya kata tersebut.
Tapi tahukah kita makna sesungguhnya? Biarpun mudah diucapkan dan didengar tapi
banyak orang masih bingung mendefinisikan secara tepat dan cepat. Dalam
bukunya,”Mengatasi Krisis Manusia di Perusahaan” FX Oerip
S.Poerpopoespito dan TA Tatag Utomo mendefinisikan tanggungjawab
sebagai kemampuan dalam menanggapi dan menyelesaikan pekerjaan yang
dilakukan.
Besar kecilnya tanggungjawab tergantung dari respons atau tanggapan kita
terhadap pekerjaan. Apabila respons menunjukkan angka nol % berarti
tanggungjawab tidak dilakukan sama sekali. Bila respons menunjukkan angka 50
%berarti pekerjaan dilakukan dilakukan asal-asalan atau setengah-setengah. Dan
apabila respons menunjukkan angka 100 % berarti pekerjaan dilakukan
sepenuhnya.
Sebagai contoh dapat diilustrasikan sebagai berikut : Seorang karyawan
yang tidak mengerjakan tugasnya sama sekali dapat diartikan karyawan yang
bersangkutan mangkir dari tanggungjawab. Dan apabila hanya separuh saja yang
berhasil dikerjakan berarti ia termasuk karyawan yang setengah hati. Ia baru
dikategorikan sebagai karyawan yang bertanggungjawab kalau ia berhasil
mengerjakan seluruh tugasnya.
Bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, kalau pejabat biasanya dengan
mengundurkan diri. Itulah puncak tertinggi pertanggungjawaban bagi seorang
pejabat. Di Jepang malah lebih ekstrim lagi. Seorang kepala departemen
mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena merasa malu atas kegagalannya.
Bunuh diri itu juga sebagai bentuk tanggungjawabnya.
Karakteristik pribadi yang bertanggungjawab adalah bersedia memikul resiko
seorang diri. Pribadi yang bertanggungjawab akan berkata, “Ini salahku.” Tetapi
pribadi yang pengecut akan berdalih,”Ini bukan salahku”. Pribadi yang
bertanggungjawab mencerminkan pribadi yang berjiwa besar, berlapang dada dan
mau mengakui kesalahannya sendiri.
Namun pribadi yang pengecut akan melarikan diri dari tanggungjawab dan tidak
mau mengakuinya sebagai kesalahannya. Ia lebih suka mencari kambing hitam untuk
mengalihkan tanggungjawab tersebut kepada orang lain. Pribadi pengecut
menunjukkan pribadi yang berjiwa kerdil, sempit dadanya dan kecil nyalinya.
Pribadi yang bertanggungjawab adalah pribadi yang berhasil membangun
kehidupannya dengan efektif. Sebab, hanya dengan mau mengakui kesalahannya
sendiri, dirinya akan segera terbebas dari dari tanggungjawab yang lebih besar
lagi. Sekali bertanggungjawab selamanya ia tidak lagi mempunyai tanggungan atas
kesalahan yang pernah dilakukannya. Ia bisa memulai hidupnya yang baru.
Sebaliknya, pribadi yang pengecut sebenarnya ia sengaja memboroskan waktunya
sendiri dengan menolak tanggungjawab. Dikiranya dengan melarikan diri ia akan
terbebas dari tanggungjawab, justru atas perbuatannya tersebut akan menambah
berat tanggungjawabnya. Selama ia tidak berani untuk mengakui kesalahannya,
selama hidupnya ia akan diburu oleh penyesalannya sendiri.
Kongkretnya sebagai berikut : Misalkan seorang sopir bus yang melarikan diri
setelah menabrak mati seorang pengendara motor. Kalau ia langsung menyerahkan
diri kepada pihak yang berwajib, masalahnya akan segera diproses dan jika ia
terbukti bersalah ia akan dihukum sesuai kesalahannya. Setelah hukuman itu ia
jalani ia bebas melenggang sebagai manusia bebas kembali.
Tetapi jika ia memilih kabur dan bersembunyi selama-lamanya ia akan menjadi
buron. Pihak berwajib akan mencarinya sampai ketemu. Selama dalam pelariannya
itu ia akan dihantui oleh perasaan bersalah, dan ketika suatu saat ditemukan
pihak berwajib ia akan didakwa dengan pasal-pasal yang lebih berat. Hukuman
yang akan ia terima pun akan lebih berat.
Singkatnya, orang yang tidak mau bertanggungjawab hanya akan menyengsarakan
dirinya sendiri. Sebab, manusia tidak akan bisa lari dari tanggungjawab karena
manusia tidak mungkin dapat melepaskan diri dari hati nuraninya. Dan
orang-orang yang tidak mau bertanggungjawab secara tidak langsung menolak
sukses atas dirinya.
0 komentar:
Posting Komentar