Rabu, 04 September 2013

KEPERCAYAAN DAN TANGGUNG JAWAB


KEPERCAYAAN
Kepercayaan adalah tali pengikat hubungan antara dua atau lebih kelompok atau individu yang berbeda. Tidak adanya kepercayaan berarti ada sesuatu yang tidak beres, ada rasa saling curiga, saling membohongi, menipu, dan munafik.

Bila suasana saling tidak percaya sudah merasuk ke dalam jiwa masing-masing individu, maka kebenaran yang masuk akan ditolak, karena dalam pikiran yang ada hanya rasa curiga.
Kepercayaan adalah dasar dalam membangun sebuah hubungan. Hal mustahil, jika seseorang dapat membangun rumah tangga atau perusahaan tanpa dilandasi kepercayaan.

Mempercayai dan dipercayai akan tumbuh hanya apabila :
  • Pikiran Positif. Mendengar dan menyimak apa yang dikatakan orang lain, menerima sebagai sesuatu yang benar sehingga tak menyimpan rasa curiga atau ketidak-percayaan pada apa yang dikatakannya. Dengan sikap ini akan membantu berkembangnya pikiran positif terhadap orang lain. Tapi, percaya pada orang lain bukan berarti menerima saja semua informasi tanpa sikap kritis.

  • Dapat mengandalkan orang lain. Percaya pada orang lain berarti mau dan dapat mengandalkan orang itu. Untuk itu, tanamkan rasa percaya dalam hati, bahwa seseorang dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik. Namun bukan berarti lepas tangan ketika memberi tanggungjawab kepada orang lain.
  • Terbuka kepada orang lain. Mempercayai orang lain berarti juga berani terbuka kepada orang lain.

Menjadi pribadi yang dipercayai :
  • Bicara jujur. Berkata benar jika benar, berkata salah jika salah. Hal ini patokan untuk membina sikap jujur.
  • Mampu menyimpan rahasia. Dalam pergaulan, semakin mampu menyimpan rahasia, akan menambah kemungkinan orang tersebut semakin mempercayai atau dipercayai.
  • Bertanggungjawab. Mampu diandalkan untuk menyelesaikan tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan.
  • Menanggung resiko. Bukan hanya kemampuan saja yang diperhatikan orang dalam menaruh kepercayaan kepada kita, tetapi salah satunya adalah sejauh mana kita berani mengambil resiko dari apa yang menjadi tanggungjawab kita. ini menunjukkan bahwa kita bukan pribadi yang ragu.
  • Disiplin diri. Kedisiplinan menjamin keberhasilan, walau bisa juga terjadi pekerjaan yang dijalankan dengan disiplin tinggi mengalami kegagalan.
  • Watak baik. Orang yang berwatak baik akan lebih bisa dipercayai karena orang berwatak baik akan kelihatan pada berbagai sikap dan perilaku kesehariannya. Sikapnya cenderung terarah pada yang baik. (dari berbagai sumber)

Menjadi Pribadi Positif yang Dapat Dipercaya
“Siapkan diri Anda untuk menjadi rujukan sifat baik, dan jadilah pribadi dengan kekuatan pengaruh positif, yang dapat membuat orang lain menyukai dan menghormati Anda.”~Djajendra
“Gunakan semua sumber daya dan potensi hidup Anda untuk melakukan kebaikan, dan jangan menggunakannya untuk mempengaruhi orang lain melakukan sesuatu yang melawan kebaikan. “~ Djajendra
“Bila Anda mampu membuat orang lain merasa besar, maka Anda akan menjadi pribadi ikhlas yang mampu membantu orang-orang di sekitar Anda, serta menciptakan lingkungan energi positif untuk mempengaruhi kemajuan semua orang.”~ Djajendra
Siapkan kepribadian yang kuat dengan pengaruh positif. Miliki karakter diri yang tegas, percaya diri, inspiratif, hangat, dan mendengarkan orang lain. Siapkan kualitas diri agar orang-orang mendengarkan Anda berbicara, mendukung ide-ide Anda, dan siap berkontribusi bersama Anda. Pastikan Anda mampu menjadi pribadi positif yang dapat dipercaya oleh orang-orang di sekitar Anda.
Ketika Anda memiliki pengaruh untuk dipercaya, maka Anda harus memiliki integritas pribadi yang baik, dan selalu tidak menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan. Jangan pernah menggunakan kepercayaan untuk memanipulasi atau melakukan sesuatu yang merugikan kepentingan stakeholder. Sebab, saat itu terjadi, semua kepercayaan dan rasa hormat mereka kepada Anda akan hilang.
Miliki kesadaran untuk melatih dan membiasakan sifat dan perilaku yang dapat dipercaya. Satukan nilai-nilai terbaik untuk mengubah Anda menjadi kepribadian yang menarik keyakinan orang terhadap Anda. Miliki disiplin dan ketekunan untuk dapat belajar dan menyempurnakan sifat-sifat terbaik ke dalam jati diri Anda.
Pastikan bahwa Anda mencurahkan perhatian penuh pada apa yang orang harapkan dari Anda. Jangan pernah mengabaikan harapan orang lain kepada Anda. Sekali Anda mengabaikan harapan orang lain, maka semua kepercayaan dan keyakinan mereka kepada Anda akan hilang.
Siapkan potensi dan intelektualitas Anda dengan kecerdasan emosional yang tinggi, dan miliki kesadaran untuk menyadari potensi emosi dari orang-orang yang mempercayai Anda. Kesadaran Anda ini memungkinkan Anda untuk tetap tenang di bawah tekanan, dan memberikan kebutuhan orang lain secara lebih baik melalui emosional Anda yang cerdas.
Bila Anda mampu memahami perspektif orang lain dengan emosional Anda yang cerdas, maka semua keinginan dan kebutuhan orang lain dapat Anda pahami dengan lebih baik.
Pastikan Anda selalu sadar untuk mengembangkan empati, kepercayaan diri, dan ketegasan. Lalu, sadar untuk menyiapkan kepribadian dan karakter yang cerdas melakukan terbaik untuk setiap stakeholder Anda.
5 SEBAB HEBAT AGAR DIPERCAYA ORANG LAIN
Karena dipercaya orang lain itu penting, maka sangat penting bagi anda untuk mengetahui dan melakukan prinsip dipercaya orang lain. Saya memilih lima prinsip agar kita bisa dipercaya orang lain, yaitu:
1. Percaya Diri
Percaya pada diri sendiri penting agar anda bisa dipercaya orang lain. Bagaimana mungkin orang lain akan percaya pada anda bila anda sendiri tak percaya pada diri anda sendiri. Di bab yang membahas keyakinan, saya telah membahas tentang hal ini.
2. Mentalitas Kuat (Semangat, Disiplin, Integritas)
Mentalitas adalah dasar kuat agar anda bisa dipercaya oleh orang lain. Maka bangunlah kualitas-kualitas pribadi yang hebat. Jadilah orang yang semangat setiap saat. Jadilah disiplin dalam hidup. Jadilah pribadi yang penuh integritas.
Nabi Muhammad mendapat gelar Al-Amin (Yang Dapat Dipercaya) dari masyarakatnya. Kenapa? Karena ia memang layak untuk itu. Ia pribadi yang jujur dan penuh integritas. Setiap amanah (kepercayaan) yang diberikan orang lain, ia tunaikan dengan baik. Bila berjanji, ia selalu penuhi. Bila berkata-kata, ia tak pernah bohong.
Apakah orang lain akan percaya pada anda bila anda tak disiplin? Bisakah anda dipercaya bila anda terlihat loyo dan tak bersemangat? Mungkinkah anda dipercaya bila anda tak jujur dan tak berintegritas (kata-kata dan tindakan anda berbeda)? Tidak! Itulah sebabnya mengapa mentalitas penting bagi anda yang ingin dipercaya.
3. Kompeten
Kepercayaan orang lain pada anda diraih karena anda kompeten. Anda memiliki kompetensi / keahlian dalam bidang tertentu yang berguna untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Dengan begitu, anda menjadi pribadi yang dapat diandalkan oleh orang yang mempercayai anda.
Anda boleh saja percaya diri, bermental baik dan kuat, tapi bila tidak memiliki kompetensi apapun, maka anda hanya akan dipercaya pada tingkatan yang tidak tinggi. Anda diserahi tanggung jawab yang kecil.
Di perusahaan ada manajer dan satpam. Kompetensi manajer jelas lebih dibanding satpam. Karena itu, meski keduanya sama-sama dipercaya, tapi punya posisi yang berbeda. Posisi manajer lebih tinggi dari satpam. Karena posisi lebih tinggi, maka kualitas hidup yang diraih pun lebih tinggi pula.
Maka jadilah pribadi yang kompeten. Belajar lah dengan fokus pada kompetensi tertentu. Jadilah ahli di bidang itu. Dengan begitu, anda akan mendapat kepercayaan dari banyak orang.
4. Prestasi
Pak Fadel Muhammad menjadi Gubernur Gorontalo dalam dua periode karena prestasinya. Kompetensi yang ia miliki digabung dengan kompetensi seluruh timnya dirubah menjadi prestasi kerja yang gemilang. Maka ia pun dipercaya oleh rakyat Gorontalo. Prestasinya bicara sangat lantang.
Para atlet benar-benar merasakan betapa pentingnya prestasi bagi diraihnya kepercayaan. Ketika negara memilih atletnya untuk mewakili di tingkat internasional, maka negara memilih atlet yang prestasinya paling gemilang.
Ketika perusahaan akan mengisi sebuah jabatan tertentu, maka prestasi kerja dari para kandidat pejabat menjadi kunci utama. Siapa yang berprestasi punya peluang besar untuk mendapat promosi.
5. Komunikasi
Apa pentingnya komunikasi dalam meraih kepercayaan orang lain? Sangat penting. Anda bisa sangat berprestasi. Tapi bila komunikasi anda buruk, maka prestasi anda tak terlihat istimewa. Tapi bila komunikasi anda hebat, maka hal yang biasa-biasa saja bisa terkesan hebat.
Apalagi bila prestasi tinggi digabung dengan komunikasi yang tepat. Maka kepercayaan akan dengan mudah dan cepat diraih. Presiden Barack Obama membuktikan itu. Prestasinya hebat. Komunikasinya mumpuni. Maka ia bisa menjadi presiden Amerika pertama yang berketurunan negro.
Komunikasi memang bisa membuat hal biasa terlihat hebat. Tapi sampai kapan? Maka gabungkan lah prestasi dan komunikasi. Bila selama ini prestasi kerja anda sudah hebat, tapi kualitas hidup anda biasa-biasa saja, mungkin anda harus mengkomunikasikan prestasi hebat kerja anda dengan lebih baik. Maka bukan hanya kesan baik yang didapat, tapi benar-benar kepercayaan penuh.

Bagaimana mengajarkan orang untuk menjadi pribadi yang bisa dipercaya ? Ujian terbesar hidup adalah menjadi orang yang bisa dipercaya ! Nah untuk menjadi orang yang dipercaya maka kita harus mengenyahkan musuh kita berupa  :
  1. Ketakutan (takut tak memungkikan munculnya langkah pertama)
  2. Keraguan (gunakan kata meskipun-tetapi)
  3. Sulit mengambil keputusan (jadilah tegas tidak berlambat lambat)
  4. Ketakutan/kekhawatiran (kecemasan bisa jadi manfaat tapi bukan untuk mendominasi kita)
Untuk menjadi orang yang dipercaya orang lain,kita harus mempercayai orang lain terlebih dahulu. Selalu jujur dan tidak memanipulasi apapun. Menjadi orang yang menepati janji, yaitu perbuatan sesuai dengan yang kita katakan. Menjadi pribadi yang dipercaya memerlukan upaya panjang,namun dapat hancur seketika saat kita tidak menjaga kredibilitas dan komitmen kita.

TANGGUNG JAWAB

Pribadi dan Tanggung Jawab


Tanggung jawab adalah kesadaran yang ada dalam diri seseorang bahwa setiap tindakannya akan mempunyai pengaruh bagi orang lain maupun bagi dirinya sendiri. Karena menyadari bahwa tindakannya itu berpengaruh terhadap orang lain ataupun diri sendiri, maka ia akan berusaha agar tindakan-tindakannya hanya memberi pengaruh positif saja terhadap orang lain dari diri sendiri dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan orang lain ataupun diri sendiri. Dalam keadaan tersebut  kepentingan diri sendiri harus dikeduakan dengan kepentingan orang lain, maka seorang yang bertanggung jawab akan berusaha memenuhi kepentingan orang lain terlebih dahulu.

Makna dari istilah “tanggung jawab” adalah “siap menerima kewajiban atau tugas”. Arti tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka seringkali masih merasa sulit, merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup jika diberikan kepadanya suatu tanggung jawab. Kebanyakan orang mengelak bertanggung jawab, karena jauh lebih mudah untuk “menghindari” tanggung jawab, daripada “menerima” tanggung jawab.

Oleh karena itulah muncul satu peribahasa, “lempar batu sembunyi tangan”. Sebuah peribahasa yang mengartikan seseorang yang tidak berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, sehingga dia menghindari lalu membiarkan orang lain menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa juga diartikan sebagai seseorang yang lepas tanggung jawab, dan suka mencari “kambing hitam” untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatannya yang merugikan orang lain.

Anda bertanggung jawab atas kehidupan Anda sendiri. Allah telah memberikan kemerdekaan kepada kita untuk berkehendak, memilih, dan bertindak. Semua pencapaian Anda adalah tanggung jawab diri Anda sendiri. Bukan tanggung jawab pemerintah, bukan tanggung jawab orang tua, bukan tanggung jawab siapa pun. Tidak peduli apa yang dilakukan oleh orang diluar Anda, namun keberhasilan dan kegagalan adalah tanggung jawab Anda. Kesuksesan adalah hak anda !

Banyak kejadian di negara kita ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, malah sering dimenangkan atau diberikan bantuan berlebihan oleh lingkungannya dengan sangat tidak masuk akal. Sungguh sangat menyedihkan. Di masa kini, kita memiliki banyak orang yang mengelak bertanggung jawab karena mereka ini mendapatkan keuntungan dari sikapnya itu. Dan gilanya, “lepas tanggung jawab” itu sering didukung oleh lingkungan dekatnya, teman-temannya, anak buahnya, atasannya, anak kandungnya, bahkan didukung oleh istri atau suaminya. Anda bisa lihat, contohnya, korupsi, dan manipulasi. Sebagian besar orang-orang di lingkungan dekatnya pasti mendukungnya, karena mereka semua pasti ikut merasakan hasil-hasil dari korupsi atau manipulasi itu.

Seorang ilmuwan besar Albert Einstein (1879-1955) mengatakan, "The price of greatness is responsibility" (harga sebuah kebesaran ada di tanggung jawab).

 “Setiap orang dari kamu adalah pemimpin, dan kamu bertanggung jawab atas kepemimpinan itu”. (Al-Hadits, Shahih Bukhari – Muslim)

“Anda tidak bisa lari dari tanggung jawab hari esok dengan menghindarinya pada hari ini”. (Abraham Lincoln)

Mempunyai rasa tanggung jawab adalah mutiara kehidupan. Dengan rasa tanggung jawab yang besar, kita ambil hikmah dan pelajaran pahit, serta tetap berani berjalan ke depan dengan optimis aktif! Semoga kita semua bisa memahami makna tanggung jawab yang sebenarnya di kehidupan ini.

Jadilah Pribadi Yang Bertanggungjawab

Tanggungjawab, betapa populernya kata tersebut. Tapi tahukah kita makna sesungguhnya? Biarpun mudah diucapkan dan didengar tapi banyak orang masih bingung mendefinisikan secara tepat dan cepat. Dalam bukunya,”Mengatasi Krisis Manusia di Perusahaan” FX Oerip S.Poerpopoespito dan TA Tatag Utomo mendefinisikan tanggungjawab sebagai kemampuan dalam menanggapi dan menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan.
            Besar kecilnya tanggungjawab tergantung dari respons atau tanggapan kita terhadap pekerjaan.  Apabila respons menunjukkan angka nol % berarti tanggungjawab tidak dilakukan sama sekali. Bila respons menunjukkan angka 50 %berarti pekerjaan dilakukan dilakukan asal-asalan atau setengah-setengah. Dan apabila respons menunjukkan angka 100  % berarti pekerjaan dilakukan sepenuhnya.
            Sebagai contoh dapat diilustrasikan sebagai berikut :  Seorang karyawan yang tidak mengerjakan tugasnya sama sekali dapat diartikan karyawan yang bersangkutan mangkir dari tanggungjawab. Dan apabila hanya separuh saja yang berhasil dikerjakan berarti ia termasuk karyawan yang setengah hati. Ia baru dikategorikan sebagai karyawan yang bertanggungjawab kalau ia berhasil mengerjakan seluruh tugasnya.
            Bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, kalau pejabat biasanya dengan mengundurkan diri. Itulah puncak tertinggi pertanggungjawaban bagi seorang pejabat. Di Jepang malah lebih ekstrim lagi. Seorang kepala departemen mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena merasa malu atas kegagalannya. Bunuh diri itu juga sebagai bentuk tanggungjawabnya.
            Karakteristik pribadi yang bertanggungjawab adalah bersedia memikul resiko seorang diri. Pribadi yang bertanggungjawab akan berkata, “Ini salahku.” Tetapi pribadi yang pengecut akan berdalih,”Ini bukan salahku”. Pribadi yang bertanggungjawab mencerminkan pribadi yang berjiwa besar, berlapang dada dan mau mengakui kesalahannya sendiri.
            Namun pribadi yang pengecut akan melarikan diri dari tanggungjawab dan tidak mau mengakuinya sebagai kesalahannya. Ia lebih suka mencari kambing hitam untuk mengalihkan tanggungjawab tersebut kepada orang lain. Pribadi pengecut  menunjukkan pribadi yang berjiwa kerdil, sempit dadanya dan kecil nyalinya.
            Pribadi yang bertanggungjawab adalah pribadi yang berhasil membangun kehidupannya dengan efektif. Sebab, hanya dengan mau mengakui kesalahannya sendiri, dirinya akan segera terbebas dari dari tanggungjawab yang lebih besar lagi. Sekali bertanggungjawab selamanya ia tidak lagi mempunyai tanggungan atas kesalahan yang pernah dilakukannya. Ia bisa memulai hidupnya yang baru.
            Sebaliknya, pribadi yang pengecut sebenarnya ia sengaja memboroskan waktunya sendiri dengan menolak tanggungjawab. Dikiranya dengan melarikan diri ia akan terbebas dari tanggungjawab, justru atas perbuatannya tersebut akan menambah berat tanggungjawabnya. Selama ia tidak berani untuk mengakui kesalahannya, selama hidupnya ia akan diburu oleh penyesalannya sendiri.
            Kongkretnya sebagai berikut : Misalkan seorang sopir bus yang melarikan diri setelah menabrak mati seorang pengendara motor. Kalau ia langsung menyerahkan diri kepada pihak yang berwajib, masalahnya akan segera diproses dan jika ia terbukti bersalah ia akan dihukum sesuai kesalahannya. Setelah hukuman itu ia jalani ia bebas melenggang sebagai manusia bebas kembali.
            Tetapi jika ia memilih kabur dan bersembunyi selama-lamanya ia akan menjadi buron. Pihak berwajib akan mencarinya sampai ketemu. Selama dalam pelariannya itu ia akan dihantui oleh perasaan bersalah, dan ketika suatu saat ditemukan pihak berwajib ia akan didakwa dengan pasal-pasal yang lebih berat. Hukuman yang akan ia terima pun akan lebih berat.
            Singkatnya, orang yang tidak mau bertanggungjawab hanya akan menyengsarakan dirinya sendiri. Sebab, manusia tidak akan bisa lari dari tanggungjawab karena manusia tidak mungkin dapat melepaskan diri dari hati nuraninya. Dan orang-orang yang tidak mau bertanggungjawab secara tidak langsung menolak sukses atas dirinya.

0 komentar: