Selasa, 03 September 2013

LAPORAN HASIL WAWANCARA


A.  Deskripsi Sekolah
Nama Sekolah        : SMP N 2 Gamping
Alamat                    :
Jumlah Guru BK    : 4 Guru
Jumlah Siswa          : 607 Siswa
Fasilitas sekolah     :

v  Gedung Sekolah
v  Labortorium Komputer TIK
v  Laboratorium Pembelajaran (MTK, IPA, dll)
v  Lapangan Upacara
v  Lapangan Basket
v  Lapangan Volly
v  Aula Permanen
v  Ruang Guru
v  Ruang BK
v  Ruang Tata Usaha
v  Ruang Kepala Sekolah
v  Ruang Kewirausahaan
v  Kamar Mandi
v  Parkiran
v  Kantin
                              
B.  Identitas Guru BK
1.      Koordinator BK
Nama                                  : Dra. Mistianik
Usia                                    : 60 Tahun
Lama Mengajar                  : 6 Tahun di SMP N 2 Gamping
Riwayat Pendidikan           : SD Katolik Malang
                                             SMP N Malang
                                                  SMEA N Pembina
IKIP PGRI Yogyakarta (FIP, PBB (Psikologi Pendidikan dan Bimbingan)


2.      Nama                                   :Hj. Titin Sunaryah,S.Pd
Usia                                      :55 Tahun
Lama Mengajar                    :18 Tahun di SMP N 2 Gamping
Riwayat Pendidikan            : SD Ngijon 2
                                               SMP N 1 Godean
                                               SPG Muhammadiyah 1
                                               UAD (D3)
                                               S1 IKIP PGRI Yogyakarta

3.      Nama                                   : Darowiyah,S.Pd
Usia                                      :53 Tahun
Lama Mengajar                    :10 Tahun di SMP N 2 Gamping
Riwayat Pendidikan            : SD Muhammadiyah Ambarketawang
                                               SMP 1 Godean
                                               SMA N Agromulyo
                                               IKIP PGRI Yogyakarta

4.      Nama                                   :Sukiyati, S.Pd
Usia                                      :53 Tahun
Lama Mengajar                    :10 Tahun di SMP N 2 Gamping
Riwayat Pendidikan            :SD N Petir 1 Gunung Kidul
                                               SMP N Ponjong Gunung Kidul
                                               SMA Taman Siswa
                                               D3 Sarjana Muda Sarwi
                                               IKIP PGRI Yogyakarta

C.  Persepsi Kepala Sekolah Mengenai Peran BK
Kepala sekolah sangat mendukung dengan adanya guru BK di sekolah karena guru BK sangat membantu siswa baik yang bermasalah ataupun tidak, selain itu menurut kepala sekolah di SMP N 2 Gamping, guru BK di sekolah tersebut sangat kompetitif dan sangat maksimal dalam menjalani profesinya sebagai guru BK.

D.  Hasil Laporan

Materi layanan responsif bergatung pada masalah atau kebutuhan siswa. Beberapa Masalah yang terdapat pada siswa di SMP N 2 Gamping antara lain membolos, tawuran, mengompas, minuman keras dan free sex. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa beberapa informasi yang dibutuhkan siswa adalah informasi mengenai bahaya tawuran, minuman keras, pergaulan bebeas dsb.
Untuk mengetahui masalah yang dihadapi anak, guru BK di SMP N 2 Gamping melakukan absen sebanyak dua kali yaitu pagi dan sewaktu pulang sekolah, hal tersebut selain untuk mengetahui siswa yang membolos juga mengantisipasi bertambahnya anak yang membolos.Guru BK juga memiliki buku kasus, dimana dalam buku tersebut terdapat catatan kasus yang pernah dimiliki siswa serta menggunakan AUM (Alat Ungkap Masalah).

1.    Strategi untuk Layanan Responsif
Menurut narasumber, guru bk harus paham dengan anak, jadi jika ada anak yang pendiam dan tidak mau menceritakan masalahnya guru bk memberinya kertas dan meminta siswa menceritakan masalahnya dalam bentuk tulisan dan anak diminta untuk menceritakan semua secara kronologis.

2.      Konseling Individual atau Kelompok
Konseling individual biasanya dilakukan untuk siswa-siswa yang memiliki masalah yang sangat rahasia. Konseling kelompok biasanya dilaksanakan untuk masalah-masalah yang tidak bersifat pribadi.

3.      Referal (Alih Tangan Kasus)
Dari hasil wawancara dengan guru BK SMP N 2 Gamping, beliau hnya menceritakan satu siswa yang harus di referal ke panti rehabilitasi karena anak tersebut mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

4.      Bimbingan Teman Sebaya (Peer Guidance/Peer Facilitation)
Bimbingan teman sebaya merupakan bimbingan yang dilakukan oleh siswa terhadap siswa lainnya. Bimbingan teman sebaya di SMP N 2 Gamping sulit dilaksanakan karena anak yang akan menjadi tutornya merasa takut dengan ancaman-ancaman teman-temannya.

5.      Kolaborsi dengan Guru atau Wali Kelas
Guru BK melakukan kolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam hal absen, mengamati perilaku anak dan sebelum proses konseling berlangsung harus ada komunikasi dari semua pihak terkait untuk mengijinkan anak meninggalkan pelajaran selama proses konseling berlangsung.

6.      Kolaborasi dengan Orang Tua
Konselor memanggil orang tua siswa jika ada siswa yang bermasalah. Segala permasalahan siswa dikomunikasikan dengan orang tua siswa.

7.      Kolaborasi dengan Pihak-pihak Terkait
Guru BK menjalin kolaborasi dengan dinas pendidikan dan MGBK (Musyawarah Guru BK). Hal ini dilakukan untuk mencarikan beasiswa untuk siswa kurang mampu melalui dinas pendidikan dan memperluas pengetahuan guru BK melalui MGBK.

8.      Konsultasi
Konselor melayani konsultasi bagi guru mata pelajaran dan orang tua mengenai siswa yang bermasalah..

9.      Konferensi Kasus
Ketika siswa memiliki masalah yang sulit dan besar  maka dilakukan penyelesaian dan perundingan dengan pihak-pihak lain seperti kepala sekolah, wali murid, guru BK dan siswa yang bermasalah.

10.  Kunjungan Rumah
Guru BK melaukan kunjungan rumah untuk mengetahui keadaan rumah siswa dan bagaimana keadaan keluarga siswa untuk menambah informasi engenai siswa tersebut. 

E.  Lampiran
a.    Foto-foto


b.   Skrip Wawancara
A: “Apakah ibu sudah mengenal program BK perkembangan?”
B: “iya, sudah”
A: “Bagaimana pemahaman Ibu mengenai layanan responsif?”
B: “Layanan responsif itu layanan yang paling penting mbak, karena dalam layanan responsif itu kan guru BK bergabung dan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam menangani masalah siswa. Misalnya bekerjasama dengan orang tua siswa, guru mata pelajaran dan nanti kalau masalahnya sudah berat kita perlu konferensi kasus, menghadirkan anak yang bermasalah, kepala sekolah dan wali murid siswa itu”
A: “Apakah Ibu sudah melaksanakan layanan responsif?”
B: “Sudah mbak, apalagi ketika kami menghadapi siswa yang bermasalah dan perlu direhabilitasi, kan itu termasuk dalam layanan responsif yang referal. Sebagai guru BK juga ini jangan segan-segan untuk berkoaborasi dengan orang tua ya mbak”
A: “Bagaimana metode yang ibu gunakan dalam melaksanakan layanan responsif?”
B: “Ya kami mengadakan layanan konsultasi, dan kita sebagai guru BK selalu siap ketika ada anak yang ingin konsultasi dengan kami”
A: “Kemudian apa saja manfaat layanan responsif tersebut menurut ibu?”
B:”Ya bermanfaat sekali karena layanan responsif itu masa dimana kita harus benar-benar membantu siswa menyelesaikan masalahnya, o ya kemudian guru BK itu harus tanggap dalam melihat gejala yang ada pada siswa mbak, dan harus menindak lanjuti gejala yang terlihat tersebut”
A: “Kalau kendala dalam melaksanakan layanan responsif ini apa Bu?”
B: “Kendalanya ya mungkin waktu kita ingin bertemu dengan orang tua siswa tetapi orang tua tersebut tidak mempunyai kesempatan atau sebaliknya ketika saya ada tidak ada kesempatan malah orang tua siswa ada waktu. Kemudian masalah untuk konseling pada siswa karena kan kalau waktu pelajaran nanti siswa ketinggalan pelajaran kalau waktu istirahat nanti kasihan siswa juga suda penat saat pelajaran malah ke BK kalau mau pulang sekolah siswanya juga sudah capek. Jadi kendala waktu mbak terutama”.
A: “Bagaimana peran sekolah meliputi kepala sekolah dan guru lain dalam keoptimalan layanan BK?”
B: “Kepala sekolah disini sangat tanggap dengan program BK mbak, jadi ketika kami harus menyelesaikan masalah dengan konfresi kasus ya kepala sekolah datang dan kebetulan ketika kami membutuhkan benda-benda yang menunjang pelayanan BK ya di kasih, untuk guru lain ya mereka membantu memberi informasi kepada kita mengenai bagaimana sikap-sikap anak sehari-hari, dan membantu menambah informasi mengenai siswa yang bermasalah jika diampu juga oleh guru tersebut”.
A: “Kemudian pertayaan terakhir bu, apakah ibu pernah melakukan tutor sebaya dengan siswa ibu?”
B: “Kalau itu sulit dilakukan mbak karena nanti anak yang jadi pembicaranya juga takut terancam oleh teman-teman yang lain.
A: “Baik kalau begitu sekian wawancara dari saya bu, terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk saya.
B: “Iya sama-sama, tidak apa-apa mbak kami juga senang-senang saja kok”.

F.   Kesimpulan
a.    Saran untuk pendidik
·         Memperluas pengetahuan mengenai BK meski ilmunya sudah banyak
·         Ikhlas menjalankan pekerjaannya
·         Lebih bersikap terbuka dan bersahabat dengan siswa-siswa.

b.    Saran untuk mahasiswa
·         Belajar sunggug-sungguh, manfaatkan materi kuliah yang sekarang didapat karena itu adalah bekal kelak jika menjadi guru BK.
·         Mencari berbagai pengetahuan mengenai keBKan, ilmu tidak harus selalu dari mata kuliah
·         Belajarlah mengatur waktu dan mempergunakan waktu secara efisien.

0 komentar: