Rabu, 04 September 2013

sinopsis Patch Adams


Film ini dibuka dengan Hunter Adams yang masuk ke rumah sakit jiwa karena diduga ingin bunuh diri. Ditempat itu, Hunter dihadapkan dengan perilaku aneh dari bermacam-macam orang. Ada yang merasa ketakutan dikamarnya sendiri karena merasa ada tupai, padahal tidak ada, ada yang menanyakan jumlah jari. Kemudian suatu hari Dia bisa memahami kesulitan teman sekamarnya yang mempunyai ilusi tupai mengancam. Hunter pun membantu membasminya dengan berbagai peralatan perang sehingga temannya tahu bahwa musuhnya telah pergi.
Suatu saat ada teman yang bernama Arthur Mendelson, seorang pasien yang masuk ke rumah sakit jiwa karena terlalu jenius. Dia  mengajarinya untuk melihat lebih dari yang lain, jangan hanya pada masalahnya melainkan lebih ke dalam. Selama Hunter berada di rumah sakit jiwa, ia  menemukan bahwa membantu sesama narapidana memberinya tujuan hidup dan mendapatkan julukan “Patch”. Hal itu membuat Hunter yakin untuk menjadi dokter yang lebih menolong manusia lain. Karena dengan menolong orang lain akan membantu mengobati masalahnya sendiri.
2 tahun kemudian, Hunter mendaftar ke sebuah perguruan tinggi fakultas kedokteran dan menjadi mahasiswa tertua di angkatannya. Meskipun dengan usia yang terlambat dalam angkatannya, tapi Ia meraih nilai tertinggi. Dalam perkuliahannya, dia mempertanyakan pendekatan sekolah dalam perawatan medis, dan perselisihan dengan kepala sekolah Dean Walcott, yang percaya bahwa dokter harus memperlakukan pasien sesuai prosedur dan bukan hubungan dengan pasien seperti manusia, melainkan seorang dokter yang menyembuhkan pasien. Karena ini dan insiden lain, termasuk sebuah lelucon yang dilakukan Hunter saat acara penyambutan para dokter dalam konferensi medis. Ia dikeluarkan dari sekolah, meskipun kemudian ia dikembalikan lagi karena metodenya benar-benar meningkatkan kesehatan pasien.
Adams memulai persahabatannya dengan Carin Fisher dan kemudian mengembangkan idenya untuk membangun sebuah klinik medis. Hal itu diawali saat Patch melihat seorang ibu yang histeris ingin melihat anaknya yang dirawat karena kecelakaan, namun pihak rumah sakit tidak mengizinkan ibu tersebut untuk bertemu dengan anaknya karena data-data yang belum dilengkapi. Dengan bantuan Arthur Mendelson, seorang pria kaya nan jenius yang adalah seorang pasien di rumah sakit jiwa yang sama dengan patch, Ia membeli tanah beserta bangunannya untuk membangun klinik medisnya. Bersama dengan Carin dan sahabatnya, ia merenovasi pondok tua tersebut. Ketika klinik mereka mulai berjalan, mereka memperlakukan pasien tanpa bayaran dan melakukan berbagai lelucon dan hiburan untuk mereka.
seiring berjalannya waktu dan kebersamaan Patch dan Carin, persahabatan mereka pun berubah menjadi asmara. Carin mengungkapkan bahwa saat masih kecil, dia pernah dianiaya sehingga dia menjauhkan diri dari semua laki-laki, tetapi setelah bertemu dengan Patch, semuanya berubah. Carin juga bermimpi ingin menjadi kupu-kupu untuk melarikan diri dari siksaannya, tetapi Patch mencoba meyakinkan bahwa Carin dapat mengatasi rasa sakitnya dengan membantu orang lain. Saat Carin termotivasi ingin membantu pasien terganggu, Lawrence Larry yang ternyata jauh lebih terganggu dari siapapun yang diharapkan. Larry meminta untuk dating kerumahnya dan kebetulan Carin lah yang sedang berada di Klinik. Sesampainya di rumah Larry yang mewah, Carin malah dibunuh dengan ditembah oleh Larry. Mendengar berita tersebut Patch hancur dan rasa bersalah akan kematian kekasihnya menghantui Patch. Patch mempertimbangkan kembali pandangannya dan merasa putus asa. Saat dia mencoba bunuh diri di tepi jurang, datanglah seekor kupu-kupu yang langsung mengingatkannya pada impian Carin. Kupu-kupu tersebut memberi isyarat bahwa Carin menginginkan Patch untuk melanjutkan Klinik medisnya. Sehingga Patch memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya demi menghormati Carin. Namun Ia dikeluarkan dari sekolahnya untuk yang kedua kalinya karena ia mendirikan Klinik dan membagikan Obat-obatan tanpa lisensi. Dia mengajukan keluhan dan harus menghadiri sidang dimana keputusan apakah dia bisa lulus atau tidak.
Patch mampu meyakinkan dewan dalam pidato terakhirnya bahwa ia melakukan yang terbaik untuk membantu orang-orang yang dating kepadanya, dan sebagai dokter itu adalah tanggung jawanya untuk mengobati penyakit dari tubuh serta semangat seseorang. Juri menerima metode medis Patch dan memutuskan mengizinkannya untuk bisa lulus. Ia menerima tepuk tangan berdiri dari ruang siding penuh sesak, bahkan para pasien yang telah dibantu oleh Patch selama ini juga ikut hadir dalam persidangan.
Patch Adams menjadi dokter pendobrak yang memanggil pasien dengan nama, membantu mereka menikmati hari-hari di rumah sakit (mengalihkan rasa sakitnya) menghargai nilai kehidupan bukan menang kalah, tidak semata-mata mengejar kesembuhan yang membuktikan kehebatan sang dokter. Sampai suatu hari, salah satu temannya di rumah sakit, Arthur Mendelson membantunya membuka rumah sakit. Hingga saat ini rumah sakit Patch telah melayani 150.000 pasien tanpa  memungut biaya sedikit pun, dan Selama 12 tahun adams membuka penampungan praktek kedokteran serta ada banyak dokter yang ikut mendaftar untuk bergabung dengannya.
Pribadi tokoh utamanya terkait dengan konselor
1.    Aspek Kemanusiaan: Konselor hendaknya peka terhadap nilai dan lika-liku kehidupan yang dilihatnya serta konselor harus memanusiakan kliennya dengan menyebut namanya bukan masalahnya atau apa saja yang dapat menyakiti klien.
2.    Perilaku/Kepribadian: Konselor hendaknya ceria, humoris, dan periang. Segala sesuatu dilakukan demi mendatangkan kegembiraan pada setiap orang. Konselor harus memilki sikap rendah diri dan suka menolong. Sikap Proaktif juga harus dimiliki seorang konselor seperti dengan member salam dan sapa dengan cara yang aneh dan berbeda. Hal itu untuk membuktikan bahwa setiap kita memilki pilihan dan cita-cita kita dapat melampaui batas yang dapat mengubah keteguhan cita-cita kita. Dan selanjutnya, konselor perlu memilki sikap pantang menyerah dalam membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi klien.
3.    Empati: Kemampuan untuk empati didasari oleh adanya keinginan untuk member perhatian dan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi klien.
4.    Komunikasi: tujuan komunikasi adalah menghibur, memberikan informasi, dan mendidik. Dengan tujuan tersebut berdampak pada peningkatan pengetahuan (kognitif), membangun kesadaran (sikap) dan mengubah perilaku (psikomotorik) seseorang/masyarakat dalam suatu proses komunikasi.

0 komentar: