Film
ini dibuka dengan Hunter Adams yang masuk ke rumah sakit jiwa karena diduga
ingin bunuh diri. Ditempat itu, Hunter dihadapkan dengan perilaku aneh dari
bermacam-macam orang. Ada yang merasa ketakutan dikamarnya sendiri karena
merasa ada tupai, padahal tidak ada, ada yang menanyakan jumlah jari. Kemudian
suatu hari Dia bisa memahami kesulitan teman sekamarnya yang mempunyai ilusi
tupai mengancam. Hunter pun membantu membasminya dengan berbagai peralatan
perang sehingga temannya tahu bahwa musuhnya telah pergi.
Suatu saat ada teman
yang bernama Arthur Mendelson, seorang pasien yang masuk ke rumah sakit jiwa
karena terlalu jenius. Dia mengajarinya
untuk melihat lebih dari yang lain, jangan hanya pada masalahnya melainkan
lebih ke dalam. Selama Hunter berada di rumah sakit jiwa, ia menemukan bahwa membantu sesama narapidana
memberinya tujuan hidup dan mendapatkan julukan “Patch”. Hal itu membuat Hunter
yakin untuk menjadi dokter yang lebih menolong manusia lain. Karena dengan
menolong orang lain akan membantu mengobati masalahnya sendiri.
2
tahun kemudian, Hunter mendaftar ke sebuah perguruan tinggi fakultas kedokteran
dan menjadi mahasiswa tertua di angkatannya. Meskipun dengan usia yang
terlambat dalam angkatannya, tapi Ia meraih nilai tertinggi. Dalam perkuliahannya,
dia mempertanyakan pendekatan sekolah dalam perawatan medis, dan perselisihan
dengan kepala sekolah Dean Walcott, yang percaya bahwa dokter harus
memperlakukan pasien sesuai prosedur dan bukan hubungan dengan pasien seperti
manusia, melainkan seorang dokter yang menyembuhkan pasien. Karena ini dan
insiden lain, termasuk sebuah lelucon yang dilakukan Hunter saat acara
penyambutan para dokter dalam konferensi medis. Ia dikeluarkan dari sekolah,
meskipun kemudian ia dikembalikan lagi karena metodenya benar-benar
meningkatkan kesehatan pasien.
Adams
memulai persahabatannya dengan Carin Fisher dan kemudian mengembangkan idenya
untuk membangun sebuah klinik medis. Hal itu diawali saat Patch melihat seorang
ibu yang histeris ingin melihat anaknya yang dirawat karena kecelakaan, namun
pihak rumah sakit tidak mengizinkan ibu tersebut untuk bertemu dengan anaknya
karena data-data yang belum dilengkapi. Dengan bantuan Arthur Mendelson,
seorang pria kaya nan jenius yang adalah seorang pasien di rumah sakit jiwa
yang sama dengan patch, Ia membeli tanah beserta bangunannya untuk membangun
klinik medisnya. Bersama dengan Carin dan sahabatnya, ia merenovasi pondok tua
tersebut. Ketika klinik mereka mulai berjalan, mereka memperlakukan pasien
tanpa bayaran dan melakukan berbagai lelucon dan hiburan untuk mereka.
seiring
berjalannya waktu dan kebersamaan Patch dan Carin, persahabatan mereka pun
berubah menjadi asmara. Carin mengungkapkan bahwa saat masih kecil, dia pernah
dianiaya sehingga dia menjauhkan diri dari semua laki-laki, tetapi setelah
bertemu dengan Patch, semuanya berubah. Carin juga bermimpi ingin menjadi
kupu-kupu untuk melarikan diri dari siksaannya, tetapi Patch mencoba meyakinkan
bahwa Carin dapat mengatasi rasa sakitnya dengan membantu orang lain. Saat
Carin termotivasi ingin membantu pasien terganggu, Lawrence Larry yang ternyata
jauh lebih terganggu dari siapapun yang diharapkan. Larry meminta untuk dating
kerumahnya dan kebetulan Carin lah yang sedang berada di Klinik. Sesampainya di
rumah Larry yang mewah, Carin malah dibunuh dengan ditembah oleh Larry.
Mendengar berita tersebut Patch hancur dan rasa bersalah akan kematian
kekasihnya menghantui Patch. Patch mempertimbangkan kembali pandangannya dan
merasa putus asa. Saat dia mencoba bunuh diri di tepi jurang, datanglah seekor
kupu-kupu yang langsung mengingatkannya pada impian Carin. Kupu-kupu tersebut
memberi isyarat bahwa Carin menginginkan Patch untuk melanjutkan Klinik medisnya.
Sehingga Patch memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya demi menghormati
Carin. Namun Ia dikeluarkan dari sekolahnya untuk yang kedua kalinya karena ia
mendirikan Klinik dan membagikan Obat-obatan tanpa lisensi. Dia mengajukan
keluhan dan harus menghadiri sidang dimana keputusan apakah dia bisa lulus atau
tidak.
Patch
mampu meyakinkan dewan dalam pidato terakhirnya bahwa ia melakukan yang terbaik
untuk membantu orang-orang yang dating kepadanya, dan sebagai dokter itu adalah
tanggung jawanya untuk mengobati penyakit dari tubuh serta semangat seseorang.
Juri menerima metode medis Patch dan memutuskan mengizinkannya untuk bisa
lulus. Ia menerima tepuk tangan berdiri dari ruang siding penuh sesak, bahkan
para pasien yang telah dibantu oleh Patch selama ini juga ikut hadir dalam
persidangan.
Patch
Adams menjadi dokter pendobrak yang memanggil pasien dengan nama, membantu
mereka menikmati hari-hari di rumah sakit (mengalihkan rasa sakitnya)
menghargai nilai kehidupan bukan menang kalah, tidak semata-mata mengejar
kesembuhan yang membuktikan kehebatan sang dokter. Sampai suatu hari, salah
satu temannya di rumah sakit, Arthur Mendelson membantunya membuka rumah sakit.
Hingga saat ini rumah sakit Patch telah melayani 150.000 pasien tanpa memungut biaya sedikit pun, dan
Selama
12 tahun adams membuka penampungan praktek kedokteran serta ada banyak dokter
yang ikut mendaftar untuk bergabung dengannya.
Pribadi tokoh utamanya terkait dengan
konselor
1. Aspek
Kemanusiaan: Konselor hendaknya peka terhadap nilai dan lika-liku kehidupan
yang dilihatnya serta konselor harus memanusiakan kliennya dengan menyebut
namanya bukan masalahnya atau apa saja yang dapat menyakiti klien.
2. Perilaku/Kepribadian:
Konselor hendaknya ceria, humoris, dan periang. Segala sesuatu dilakukan demi
mendatangkan kegembiraan pada setiap orang. Konselor harus memilki sikap rendah
diri dan suka menolong. Sikap Proaktif juga harus dimiliki seorang konselor
seperti dengan member salam dan sapa dengan cara yang aneh dan berbeda. Hal itu
untuk membuktikan bahwa setiap kita memilki pilihan dan cita-cita kita dapat
melampaui batas yang dapat mengubah keteguhan cita-cita kita. Dan selanjutnya,
konselor perlu memilki sikap pantang menyerah dalam membantu menyelesaikan
masalah yang dihadapi klien.
3. Empati:
Kemampuan untuk empati didasari oleh adanya keinginan untuk member perhatian
dan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi klien.
4. Komunikasi:
tujuan komunikasi adalah menghibur, memberikan informasi, dan mendidik. Dengan
tujuan tersebut berdampak pada peningkatan pengetahuan (kognitif), membangun
kesadaran (sikap) dan mengubah perilaku (psikomotorik) seseorang/masyarakat
dalam suatu proses komunikasi.
0 komentar:
Posting Komentar