Harapan yang terlalu tinggi terhadap pasangan dapat menjadi bumerang bagi
kelangsungan hubungan perkawinan seseorang, banyak orang terlalu cepat merasa
tidak puas dalam kehidupan perkawinan yang mungkin baru saja dijalani beberapa
saat. Menghadapi kenyataan hidup yang jauh dari harapan, mereka lantas merasa
kecewa dan mulai menyalahkan pasangannya, dan tidak sedikit dari mereka memilih
untuk selingkuh.
Whitehead, seorang Psikolog AS yang meneliti tentang
hubungan suami istri, beranggapan bahwa munculnya selingkuh (perselingkuhan) dikarenakan luapan
kekecewaan terhadap tidak terpenuhinya harapan. Tingginya harapan akan
kebahagiaan justru menjatuhkan mereka ke dalam jurang kekecewaan, sehingga
ketika harapan tidak tampak maka masing-masing mulai mencari pasangan baru yang
dirasa lebih pas.
Selingkuh adalah
segala bentuk perilaku yang yang mengarah pada hubungan yang melibatkan orang
lain diluar pasangan sahnya dalam perkawinan (suami/istri) dengan memberi atau
menerima perlakuan yang seharusnya diberikan pada pasangan yang sah yaitu
membentuk perlakuan dengan hubungan seksual antara 2 (dua) orang.
Beberapa pakar juga berpendapat, selingkuh tidak hanya soal
hubungan seksual. Ada keterlibatan asmara antara dua pasangan yang bukan
pasangan resmi bisa dikatakan sebagai bentuk perselingkuhan, misalnya kissing,
pengungkapan perasaan cinta dan komunikasi intensif yang melibatkan perasaan.
Debbie Layton-Tholl, ahli psikologi yang meneliti alasan-alasan
terjadinya perselingkuhanmenemukan beberapa alasan yang selalu
diungkapkan ketika mereka terlibat perselingkuhan yaitu sebagai berikut :
merasakan ketidakpuasan dalam kehidupan perkawinan
adanya kekosongan emosional dalam kehidupan pasangan
tersebut
problem pribadi di masa lalu
kebutuhan untuk mencari variasi dalam kehidupan seksual
sulit untuk menolak “godaan”
marah terhadap pasangan
tidak lagi bisa mencintai pasangan
kecanduan alkohol atau pun obat-obatan
seringnya hidup berpisah lokasi
Ada beberapa alasan umum
seseorang berselingkuh: a) ingin melarikan diri secara emosional dari
pasangannya. b) ingin bertualang dan ingin mengetahui seperti apa berhubungan
seks dengan orang yang bukan pasangannya. c) marah, dendam atau permusuhan yang
terpendam terhadap pasangannya. d) ingin melakukan lebih banyak seks atau
hal-hal yang menyerupai perbuatan seksual yang tidak ia dapatkan atau berbeda
dari pasangannya.
Adapun faktor penyebab terjadinya
selingkuh yaitu antara lain :
1. Faktor Internal
a). Konflik dalam perkawinan yang tidak kunjung selesai dan terus-menerus oleh perbedaan latar belakang pendidikan, perkembangan kepribadian, subkultur, serta pola hidup, yang menyebabkan ketidakserasian relasi antarpasangan. b). Kekecewaan oleh berbagai macam sebab seperti sifat yang berbeda, cara berkomunikasi yang kurang terasa pas, dan sebagainya. c). Ketidakpuasan dalam kehidupan seksual oleh disfungsi seksual atau penyimpangan perilaku seksual lainnya. d). Problema finansial. e). Persaingan antarpasangan baik dalam karier dan perolehan penghasilan.
1. Faktor Internal
a). Konflik dalam perkawinan yang tidak kunjung selesai dan terus-menerus oleh perbedaan latar belakang pendidikan, perkembangan kepribadian, subkultur, serta pola hidup, yang menyebabkan ketidakserasian relasi antarpasangan. b). Kekecewaan oleh berbagai macam sebab seperti sifat yang berbeda, cara berkomunikasi yang kurang terasa pas, dan sebagainya. c). Ketidakpuasan dalam kehidupan seksual oleh disfungsi seksual atau penyimpangan perilaku seksual lainnya. d). Problema finansial. e). Persaingan antarpasangan baik dalam karier dan perolehan penghasilan.
2. Faktor External
a). Lingkungan pergaulan yang mendorong seseorang untuk mengambil keputusan mencoba menjalin hubungan perselingkuhan, demi tidak mendapat sebutan STS (suami takut istri) di kalangan rekan sepergaulannya. b). Kedekatan dengan teman lain jenis ditempat kerja yang berawal dari saling mencurahkan kesusahan dan kekecewaan dalam rumah tangga. Dari curhat, terjalin kedekatan emosional yang berlanjut dengan kontak fisik intim. c). Godaan erotis-seksual dari berbagai pihak, rekan kerja dan teman dengan motif tertentu.
a). Lingkungan pergaulan yang mendorong seseorang untuk mengambil keputusan mencoba menjalin hubungan perselingkuhan, demi tidak mendapat sebutan STS (suami takut istri) di kalangan rekan sepergaulannya. b). Kedekatan dengan teman lain jenis ditempat kerja yang berawal dari saling mencurahkan kesusahan dan kekecewaan dalam rumah tangga. Dari curhat, terjalin kedekatan emosional yang berlanjut dengan kontak fisik intim. c). Godaan erotis-seksual dari berbagai pihak, rekan kerja dan teman dengan motif tertentu.
Perselingkuhan dengan atau tanpa hubungan seks
mudah untuk ditemukan, bahkan untuk dilakukan. Perselingkuhan tak
memandang status sosial, tingkat pendidikan, jabatan, bidang profesi, domisili,
bahkan gender. Semoga artikel selingkuh dan perselingkuhan ini bisa anda
gunakan sebagai referensi untuk mencegah dan mengatasi pasangan yang selingkuh.
sumber : Duniapsikologi
0 komentar:
Posting Komentar