Cinta adalah
emosi dasar manusia, tetapi memahami bagaimana dan mengapa hal itu terjadi
bukanlah hal yang mudah. Bahkan, untuk waktu yang lama, para ilmuwan
beranggapan bahwa cinta hanyalah sebuah ilmu tidak bisa mengerti. Tapi jangan
khawatir, kita tetap bisa memahami apa itu cinta. Berikut ini
adalah 4 teori cinta yang menjelaskan perbedaan antara cinta,
suka (menyukai) dan ikatan emosional, mari kita simak;
1. Suka VS Cinta
Psikolog Zick Rubin menjelaskan bahwa cinta yang romantis
terdiri dari tiga unsur, yakni : keterikatan (attachment),
kepedulian (caring) dan keintiman (intimacy).
Keterikatan adalah kebutuhan untuk menerima perhatian dan kontak fisik dengan
orang lain. Kepedulian(caring) adalah kemampuan yang anda miliki
untuk menghargai dan memberikan kebahagiaan untuk orang lain. Sedangkan
keintiman (intimacy) mengacu pada kebutuhan untuk berbagi
pemikiran, keinginan dan perasaan dengan orang lain.
Berdasarkan
definisi tersebut, Rubin merancang skala tentang menyukai dan mencintai (Rubin’s
Scales of Liking and Loving). Skala ini mengungkapkan apakah seseorang
mencintai atau hanya sebatas menyukai. Dalam sebuah studi, Rubin meminta
sejumlah responden untuk mengisi skala, berdasarkan bagaimana perasaan mereka
kepada pasangan dan teman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasaan terhadap
teman memiliki skor tinggi pada skala menyukai dan perasaan terhadap pasangan
memiliki nilai tinggi pada skala mencintai.
Cinta bukanlah konsep yang konkret dan karena itu sulit
untuk diukur. Namun, Rubin’s Scales of Liking and Loving menawarkan
cara untuk mengukur perasaan cinta yang kompleks.
2. Kasih Sayang VS Gairah
Menurut profesor psikologi Universitas Hawaii, Elaine
Hatfield, ada dua tipe dasar cinta, yaitu cinta kasih sayang (compassionate
love) dan gairah cinta (passionate love). Cinta kasih
sayang ditandai dengan adanya saling keterikatan, saling menghormati,
menghargai, kepedulian dan kepercayaan. Kasih sayang biasanya tumbuh berkembang
dari perasaan saling pengertian dan rasa saling menghargai satu sama lain.
Sedangkan cinta yang
dilandasi gairah (passionate love) ditandai dengan emosi yang intens, daya
tarik seksual, kecemasan dan afeksi. Ketika cinta terbalaskan (reciprocated
love), orang merasa gembira dan bahagia. Namun jika cinta tak terbalaskan
(unreciprocated love), akan menyebabkan perasaan sedih, berkecil hati dan
bahkan putus asa.
Hatfield menunjukkan bahwa cinta yang didasari oleh gairah
adalah fana, karena dipengaruhi fungsi fisiologis pada manusia. Seperti anda
merasa bergairah jika berada di depan seorang wanita cantik atau lelaki keren.
Menurut Hatfield, idealnya,cinta adalah hubungan yang menggabungkan
antara kenyamanan dan kasih sayang dengan gairah itu sendiri. Sehingga hubungan
antara pasangan akan bertahan lama dan terhindar dari masalah selingkuh maupun
perceraian.
3. Teori Roda Warna Tentang Cinta
Pada tahun 1973, John Lee dalam buku klassik-nya The
Colors of Love, menganalogikan tipe cinta dengan teori tentang
roda/lingkaran warna (color wheel/color circle), yakni sebuah
ilustrasi abstrak tentang keterkaitan antara warna-warna primer, warna sekunder
dan warna komplementer (lihat penjelasan color wheel disini).
Sama seperti ada
tiga warna utama, Lee menjelaskan bahwa ada tiga tipe utama dari cinta, yaitu
adalah Eros, Ludos danStorge. Eros adalah
perasaan cinta kepada seseorang yang dianggap paling ideal. Ludos menganggap
cinta sebagai sebuah permainan, sedangkan storge menganggap cinta sebatas
persahabatan.
Sama halnya dengan analogi color wheel, cinta juga merupakan
kombinasi antara Eros, Ludos dan Storge. Kombinasi tersebut antara lain;
Mania (Eros + Ludos) = Cinta yang obsesif (Obsessive love);
Pragma (Ludos + Storge) = Cinta yang realistis dan praktis
(practical love);
Agape (Eros + Storge) = Cinta tanpa pamrih (Selfless love)
4. Teori Segitiga Tentang Cinta
Cinta segitiga yang dimaksud disini bukan yang sering kita
dengar; adanya pihak ketiga dalam sebuah hubungan. Melainkan tiga
komponen cinta (triangular theory of love)menurut Robert
Sternberg. Sternberg menjelaskan bahwa ada tiga komponen cinta, yaitu :
keintiman (intimacy), gairah (passion) dan
komitmen (commitment).
Keintiman – Yang meliputi perasaan keterikatan, kedekatan,
keterhubungan, dll.
Passion – Yang meliputi antara cinta yang romantis dan daya
tarik seksual.
Komitmen – Yakni keputusan untuk tetap bersama pasangan
dalam waktu yang panjang.
Kombinasi yang berbeda dari ketiga komponen menghasilkan berbagai jenis cinta. Misalnya, kombinasi keintiman dan komitmen dalam cinta kasih penuh kasih sayang (compassionate love), sedangkan kombinasi gairah dan keintiman menyebabkan gairah cinta (passionate love).
Sternberg memperkenalkan istilah cinta sempurna
(consummate love) untuk menggambarkan kombinasi antara keintiman,
gairah dan komitmen. Hubungan yang dibangun pada dua individu akan lebih
sempurna jika didasarkan pada kombinasi ketiganya. Meskipun begitu, Sternberg
menyangsikan adanya cinta yang sempurna di dunia ini, bagaimana dengan anda?
Ada beberapa teori-teori cinta yang
belum admin lampirkan. namun beberapa teori cintadiatas
paling tidak bisa menjelaskan tentang cinta yang selama ini dianggap barang
“abstrak”.
Rujukan :
Rubin, Zick. 1970. Measurement of romantic love. Journal of
Personality and Social Psychology
Hatfield, E., & Rapson, R. (2005). Love and sex:
Cross-cultural perspectives. Needham Heights, MA: Allyn & Bacon.
Lee JA (1973). Colours of love: an exploration of the ways
of loving. Toronto: New Press
Robert J. Sternberg, “Triangulating Love”, in T. J. Oord ed.
The Altruism Reader (2007)
0 komentar:
Posting Komentar