Rabu, 04 September 2013

MEMBANGUN PRIBADI YANG BERTANGGUNG JAWAB DAN DAPAT DIPERCAYA


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar belakang
Pribadi yang bertanggung jawab dan dapat di percaya merupakan ciri orang yang bermoral sebagai makhluk individu. Manusia yang bermoral adalah manusia yang mempunyai sikap, perilaku, dan  tindakan yang di lakukan seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta nasehat. Konselor sebagai makhluk individu merupakan konselor yang membutuhkan bantuan orang lain tidak bisa hidup sendiri. Di mana seorang konselor harus memiliki kepribadian yang baik yang dapat memberikan contoh kepada peserta didik. Beberapa dari pribadi yang harus di miliki seorang konselor adalah sikap yang dapat bertanggung jawab dan di percaya.
Ujian hidup yang paling berat adalah orang yang bertanggung jawab dan dapat di percaya. Bertindak tanggung jawab dan dapat dipercaya tidak segampang membalikkan telapak tangan. Pribadi yang bertanggung jawab dan dapat di percaya adalah pribadi yang berhasil membangun kehidupannya dengan efektif.

B.  Rumusan Masalah
a.    Bagaimanakah untuk bisa menjadi pribadi yang bertanggung jawab itu?
b.    Bagaimanakah untuk bisa menjadi pribadi yang dapat dipercaya itu?

C.  Tujuan
a.    Supaya kita dapat membangun sikap bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
b.    Betapa pentingnya bertanggung jawab dan dipercaya.



BAB II
PEMBAHASAN

A.  TANGGUNG JAWAB
1.    Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu, sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakat.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain.
Banyak kejadian di negara kita ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, malah sering dimenangkan atau diberikan bantuan berlebihan oleh lingkungannya dengan sangat tidak masuk akal. Sungguh sangat menyedihkan. Di masa kini, kita memiliki banyak orang yang mengelak bertanggung jawab karena mereka ini mendapatkan keuntungan dari sikapnya itu. Dan gilanya, “lepas tanggung jawab” itu sering didukung oleh lingkungan dekatnya, teman-temannya, anak buahnya, atasannya, anak kandungnya, bahkan didukung oleh istri atau suaminya. Anda bisa lihat, contohnya, korupsi, dan manipulasi. Sebagian besar orang-orang di lingkungan dekatnya pasti mendukungnya, karena mereka semua pasti ikut merasakan hasil-hasil dari korupsi atau manipulasi itu.
Seorang ilmuwan besar Albert Einstein (1879-1955) mengatakan, "The price of greatness is responsibility" (harga sebuah kebesaran ada di tanggung jawab).
 “Setiap orang dari kamu adalah pemimpin, dan kamu bertanggung jawab atas kepemimpinan itu”. (Al-Hadits, Shahih Bukhari – Muslim)
“Anda tidak bisa lari dari tanggung jawab hari esok dengan menghindarinya pada hari ini”. (Abraham Lincoln)
Mempunyai rasa tanggung jawab adalah mutiara kehidupan. Dengan rasa tanggung jawab yang besar, kita ambil hikmah dan pelajaran pahit, serta tetap berani berjalan ke depan dengan optimis aktif! Semoga kita semua bisa memahami makna tanggung jawab yang sebenarnya di kehidupan ini.

2.    Macam-Macam Tanggung Jawab
Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu
a.    Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.
b.    Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.
c.    Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
d.    Tanggung jawab kepada Bangsa / negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara
e.    Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juka dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.

3.    Langkah-Langkah Praktis Menjadi Pribadi yang Bertanggung Jawab
Tanggung jawab juga berhubungan erat dengan disiplin. Hal yang penting dalam disiplin adalah peraturan, konsistensi, dan imbalan/hukuman. Jadi saat kita menjadi orang yang taat pada peraturan, bertindak konsisten, inilah namanya bertanggung jawab. Maka langkah-langkah praktis menjadi pribadi uamg bertangung jawab :
a.       Tidak menyalahkan orang lain Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.
b.      Bersikap optimis Orang yang bersikap optimis selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan drpd keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.
c.       Biasakan berkata-kata dengan jujur. Jika kita menjadi orang yang jujur, maka itu membuktikan bahwa kita adalah orang yang bertanggungjawab dan dapat dipercaya orang lain
d.      Menepati janji Ketika kita membuat janji dengan orang lain, usahakan tepati janji. Dari situ orang akan mengetahui betapa bertanggungjawabnya kita.
4.    Mengapa Orang Sulit Bertanggung Jawab?.
a.       Diajarkan /diwariskan, orang-orang tua yang lepas tanggung jawab secara sadar akan mencontohkan sifat itu kepada anak-anaknya. Orang tua yang tidak bertanggung jawab secara fungsi akan ada kecenderungan memiliki anak-anak yang mengalami kesulitan untuk bertanggung jawab.
b.      Kebutuhan, orang-orang yang mengalami kesulitan bertanggung jawab karena merasa ada kebutuhan yang lebih penting dan mendesak.Hal ini tanggung jawab menjadi pertimbangan antara untung dan rugi

5.    Dalam Hal Apa Orang Ada Kecenderungan Menghindari Tanggung Jawab?.
a.    Zona Nyaman, Seseorang yang merasa nyaman sering kali tidak mau untuk mengambil tanggung jawab karena alasan ini. Misalnya seseorang yang merasa kesulitan untuk membuang kesenangan pribadi yang dapat menjadi batu sandungan bagi saudara yang lemah.
b.    Ada resiko dan Konsekwensi, Anda tidak dapat lari dari tanggung jawab esok hari dengan menghindarinya hari ini – Abraham Lincoln. Tanggung jawab adalah melakukan apa yang harus saya lakukan sekalipun saya tidak ingin melakukannya.

       B. Dapat Dipercaya
1.    Pengertian
Kepercayaan adalah tali pengikat hubungan antara dua atau lebih kelompok atau individu yang berbeda. Tidak adanya kepercayaan berarti ada sesuatu yang tidak beres, ada rasa saling curiga, saling membohongi, menipu, dan munafik. Bila suasana saling tidak percaya sudah merasuk ke dalam jiwa masing-masing individu, maka kebenaran yang masuk akan ditolak, karena dalam pikiran yang ada hanya rasa curiga. Kepercayaan adalah dasar dalam membangun sebuah hubungan. Hal mustahil, jika seseorang dapat membangun rumah tangga atau perusahaan tanpa dilandasi kepercayaan.
2.    Mempercayai dan dipercayai akan tumbuh hanya apabila :
a.    Pikiran Positif. Mendengar dan menyimak apa yang dikatakan orang lain, menerima sebagai sesuatu yang benar sehingga tak menyimpan rasa curiga atau ketidak-percayaan pada apa yang dikatakannya. Dengan sikap ini akan membantu berkembangnya pikiran positif terhadap orang lain. Tapi, percaya pada orang lain bukan berarti menerima saja semua informasi tanpa sikap kritis.
b.    Dapat mengandalkan orang lain. Percaya pada orang lain berarti mau dan dapat mengandalkan orang itu. Untuk itu, tanamkan rasa percaya dalam hati, bahwa seseorang dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik. Namun bukan berarti lepas tangan ketika memberi tanggungjawab kepada orang lain.
c.    Terbuka kepada orang lain. Mempercayai orang lain berarti juga berani terbuka kepada orang lain.

3.    Menjadi pribadi yang dipercayai
a.    Bicara jujur. Berkata benar jika benar, berkata salah jika salah. Hal ini patokan untuk membina sikap jujur.
b.    Mampu menyimpan rahasia. Dalam pergaulan, semakin mampu menyimpan rahasia, akan menambah kemungkinan orang tersebut semakin mempercayai atau dipercayai.
c.    Bertanggungjawab. Mampu diandalkan untuk menyelesaikan tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan.
d.    Menanggung resiko. Bukan hanya kemampuan saja yang diperhatikan orang dalam menaruh kepercayaan kepada kita, tetapi salah satunya adalah sejauh mana kita berani mengambil resiko dari apa yang menjadi tanggungjawab kita. ini menunjukkan bahwa kita bukan pribadi yang ragu.
e.    Disiplin diri. Kedisiplinan menjamin keberhasilan, walau bisa juga terjadi pekerjaan yang dijalankan dengan disiplin tinggi mengalami kegagalan.
f.      Watak baik. Orang yang berwatak baik akan lebih bisa dipercayai karena orang berwatak baik akan kelihatan pada berbagai sikap dan perilaku kesehariannya. Sikapnya cenderung terarah pada yang baik. (dari berbagai sumber).

4.    Sebab Agar Dapat Dipercaya Orang Lain.
                        Karena dipercaya orang lain itu penting, maka sangat penting bagi anda untuk mengetahui dan melakukan prinsip dipercaya orang lain. Saya memilih lima prinsip agar kita bisa dipercaya orang lain, yaitu:
a)    Percaya Diri
                        Percaya pada diri sendiri penting agar anda bisa dipercaya orang lain. Bagaimana mungkin orang lain akan percaya pada anda bila anda sendiri tak percaya pada diri anda sendiri. Di bab yang membahas keyakinan, saya telah membahas tentang hal ini.
b)    Mentalitas Kuat (Semangat, Disiplin, Integritas)
                        Mentalitas adalah dasar kuat agar anda bisa dipercaya oleh orang lain. Maka bangunlah kualitas-kualitas pribadi yang hebat. Jadilah orang yang semangat setiap saat. Jadilah disiplin dalam hidup. Jadilah pribadi yang penuh integritas. Nabi Muhammad mendapat gelar Al-Amin (Yang Dapat Dipercaya) dari masyarakatnya. Kenapa? Karena ia memang layak untuk itu. Ia pribadi yang jujur dan penuh integritas. Setiap amanah (kepercayaan) yang diberikan orang lain, ia tunaikan dengan baik. Bila berjanji, ia selalu penuhi. Bila berkata-kata, ia tak pernah bohong.  Apakah orang lain akan percaya pada anda bila anda tak disiplin? Bisakah anda dipercaya bila anda terlihat loyo dan tak bersemangat? Mungkinkah anda dipercaya bila anda tak jujur dan tak berintegritas (kata-kata dan tindakan anda berbeda)? Tidak! Itulah sebabnya mengapa mentalitas penting bagi anda yang ingin dipercaya.
c)    Kompeten
                        Kepercayaan orang lain pada anda diraih karena anda kompeten. Anda memiliki kompetensi / keahlian dalam bidang tertentu yang berguna untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Dengan begitu, anda menjadi pribadi yang dapat diandalkan oleh orang yang mempercayai anda.  Anda boleh saja percaya diri, bermental baik dan kuat, tapi bila tidak memiliki kompetensi apapun, maka anda hanya akan dipercaya pada tingkatan yang tidak tinggi. Anda diserahi tanggung jawab yang kecil.
                        Di perusahaan ada manajer dan satpam. Kompetensi manajer jelas lebih dibanding satpam. Karena itu, meski keduanya sama-sama dipercaya, tapi punya posisi yang berbeda. Posisi manajer lebih tinggi dari satpam. Karena posisi lebih tinggi, maka kualitas hidup yang diraih pun lebih tinggi pula. Maka jadilah pribadi yang kompeten. Belajar lah dengan fokus pada kompetensi tertentu. Jadilah ahli di bidang itu. Dengan begitu, anda akan mendapat kepercayaan dari banyak orang.
d)    Prestasi
                        Pak Fadel Muhammad menjadi Gubernur Gorontalo dalam dua periode karena prestasinya. Kompetensi yang ia miliki digabung dengan kompetensi seluruh timnya dirubah menjadi prestasi kerja yang gemilang. Maka ia pun dipercaya oleh rakyat Gorontalo. Prestasinya bicara sangat lantang. Para atlet benar-benar merasakan betapa pentingnya prestasi bagi diraihnya kepercayaan. Ketika negara memilih atletnya untuk mewakili di tingkat internasional, maka negara memilih atlet yang prestasinya paling gemilang. Ketika perusahaan akan mengisi sebuah jabatan tertentu, maka prestasi kerja dari para kandidat pejabat menjadi kunci utama. Siapa yang berprestasi punya peluang besar untuk mendapat promosi.
e)    Komunikasi
                        Apa pentingnya komunikasi dalam meraih kepercayaan orang lain? Sangat penting. Anda bisa sangat berprestasi. Tapi bila komunikasi anda buruk, maka prestasi anda tak terlihat istimewa. Tapi bila komunikasi anda hebat, maka hal yang biasa-biasa saja bisa terkesan hebat. Apalagi bila prestasi tinggi digabung dengan komunikasi yang tepat. Maka kepercayaan akan dengan mudah dan cepat diraih. Presiden Barack Obama membuktikan itu. Prestasinya hebat. Komunikasinya mumpuni. Maka ia bisa menjadi presiden Amerika pertama yang berketurunan negro. Komunikasi memang bisa membuat hal biasa terlihat hebat. Tapi sampai kapan? Maka gabungkan lah prestasi dan komunikasi. Bila selama ini prestasi kerja anda sudah hebat, tapi kualitas hidup anda biasa-biasa saja, mungkin anda harus mengkomunikasikan prestasi hebat kerja anda dengan lebih baik. Maka bukan hanya kesan baik yang didapat, tapi benar-benar kepercayaan penuh.
5.    Bagaimana Mengajarkan Orang Untuk Menjadi Pribadi yang Bisa Dipercaya ?
                        Ujian terbesar hidup adalah menjadi orang yang bisa dipercaya ! Nah untuk menjadi orang yang dipercaya maka kita harus mengenyahkan musuh kita berupa  :
a.    Ketakutan (takut tak memungkikan munculnya langkah pertama)
b.    Keraguan (gunakan kata meskipun-tetapi”)
c.    Sulit mengambil keputusan (jadilah tegas tidak berlambat lambat)
d.    Ketakutan/kekhawatiran (kecemasan bisa jadi manfaat tapi bukan untuk mendominasi kita)
                        Untuk menjadi orang yang dipercaya orang lain,kita harus mempercayai orang lain terlebih dahulu. Selalu jujur dan tidak memanipulasi apapun. Menjadi orang yang menepati janji, yaitu perbuatan sesuai dengan yang kita katakan. Menjadi pribadi yang dipercaya memerlukan upaya panjang,namun dapat hancur seketika saat kita tidak menjaga kredibilitas dan komitmen kita.

BAB III
PENUTUP

·        Kesimpulan
            Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pribadi yang bertanggung jawab yaitu yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri,keluarga, masyarakat, bangsa, dan Tuhan. Sedangkan, pribadi yang dapat dipercaya adalah pribadi yang berbicara dengan jujur, mampu menyimpan rahasia, mau bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan, mau menerima resiko, dan sebagainya. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya merupakan salah satu karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang konselor.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

cara downloadnya gmna gan