BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pribadi yang bertanggung
jawab dan dapat di percaya merupakan ciri orang yang bermoral sebagai makhluk
individu. Manusia yang bermoral adalah manusia yang mempunyai sikap, perilaku, dan tindakan yang di lakukan seseorang pada saat
mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta
nasehat. Konselor sebagai makhluk individu merupakan konselor yang membutuhkan
bantuan orang lain tidak bisa hidup sendiri. Di mana seorang konselor harus
memiliki kepribadian yang baik yang dapat memberikan contoh kepada peserta
didik. Beberapa dari pribadi yang harus di miliki seorang konselor adalah sikap
yang dapat bertanggung jawab dan di percaya.
Ujian hidup yang paling
berat adalah orang yang bertanggung jawab dan dapat di percaya. Bertindak
tanggung jawab dan dapat dipercaya tidak segampang membalikkan telapak tangan.
Pribadi yang bertanggung jawab dan dapat di percaya adalah pribadi yang
berhasil membangun kehidupannya dengan efektif.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah
untuk bisa menjadi pribadi yang bertanggung jawab itu?
b. Bagaimanakah
untuk bisa menjadi pribadi yang dapat dipercaya itu?
C. Tujuan
a. Supaya
kita dapat membangun sikap bertanggung jawab dan dapat dipercaya.
b. Betapa
pentingnya bertanggung jawab dan dipercaya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TANGGUNG JAWAB
1.
Pengertian
Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa
Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu, sehingga bertanggung
jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung,
memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan
menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja.
Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya
sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani
dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak
lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat
dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang
kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat
perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam
keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak mau bertanggung
jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun
dengan cara kemasyarakat.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah
kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan
pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai
pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban beban itu ditujukan untuk
kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain.
Banyak
kejadian di negara kita ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung
jawab, malah sering dimenangkan atau diberikan bantuan berlebihan oleh
lingkungannya dengan sangat tidak masuk akal. Sungguh sangat menyedihkan. Di
masa kini, kita memiliki banyak orang yang mengelak bertanggung jawab karena
mereka ini mendapatkan keuntungan dari sikapnya itu. Dan gilanya, “lepas
tanggung jawab” itu sering didukung oleh lingkungan dekatnya, teman-temannya,
anak buahnya, atasannya, anak kandungnya, bahkan didukung oleh istri atau
suaminya. Anda bisa lihat, contohnya, korupsi, dan manipulasi. Sebagian besar
orang-orang di lingkungan dekatnya pasti mendukungnya, karena mereka semua
pasti ikut merasakan hasil-hasil dari korupsi atau manipulasi itu.
Seorang ilmuwan besar Albert
Einstein (1879-1955) mengatakan, "The price of greatness is
responsibility" (harga sebuah kebesaran ada di tanggung jawab).
“Setiap
orang dari kamu adalah pemimpin, dan kamu bertanggung jawab atas kepemimpinan
itu”. (Al-Hadits, Shahih Bukhari – Muslim)
“Anda
tidak bisa lari dari tanggung jawab hari esok dengan menghindarinya pada hari
ini”. (Abraham Lincoln)
Mempunyai rasa tanggung jawab
adalah mutiara kehidupan. Dengan rasa tanggung jawab yang besar, kita ambil
hikmah dan pelajaran pahit, serta tetap berani berjalan ke depan dengan optimis
aktif!
Semoga
kita semua bisa memahami makna tanggung jawab yang sebenarnya di kehidupan ini.
2. Macam-Macam
Tanggung Jawab
Manusia
itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak
lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi
lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan
lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung
jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya,
atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu
a. Tanggung
jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri
sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri
dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa
memevahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat
dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena
merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan
sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan
angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak
luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.
b. Tanggung
jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan
masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan
juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib
bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik
keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.
c. Tanggung
jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia
tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai
mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi
dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota
masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat
yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah
apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan
kepada masyarakat.
d. Tanggung
jawab kepada Bangsa / negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa
tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir,
berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri.
Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara
e. Tanggung
jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di
bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa kehidupannya
manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan
manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai
kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut
akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juka dengan peringatan yang keraspun
manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab
dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung
jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya,
bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.
3. Langkah-Langkah Praktis
Menjadi Pribadi yang Bertanggung Jawab
Tanggung
jawab juga berhubungan erat dengan disiplin. Hal yang penting dalam disiplin
adalah peraturan, konsistensi, dan imbalan/hukuman. Jadi saat kita menjadi
orang yang taat pada peraturan, bertindak konsisten, inilah namanya bertanggung
jawab. Maka langkah-langkah praktis menjadi pribadi uamg bertangung jawab :
a. Tidak
menyalahkan orang lain Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya.
Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk
disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan
menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung
jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.
b. Bersikap
optimis Orang yang bersikap optimis selalu berusaha melihat segala sesuatu dari
kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka
membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai
harapan drpd keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih
suka memuji daripada mengecam, dsb.
c. Biasakan
berkata-kata dengan jujur. Jika kita menjadi orang yang jujur, maka itu
membuktikan bahwa kita adalah orang yang bertanggungjawab dan dapat dipercaya
orang lain
d. Menepati
janji Ketika kita membuat janji dengan orang lain, usahakan tepati janji. Dari
situ orang akan mengetahui betapa bertanggungjawabnya kita.
4. Mengapa Orang Sulit Bertanggung Jawab?.
a. Diajarkan
/diwariskan, orang-orang tua yang lepas tanggung jawab secara sadar akan
mencontohkan sifat itu kepada anak-anaknya. Orang tua yang tidak bertanggung
jawab secara fungsi akan ada kecenderungan memiliki anak-anak yang mengalami
kesulitan untuk bertanggung jawab.
b. Kebutuhan,
orang-orang yang mengalami kesulitan bertanggung jawab karena merasa ada
kebutuhan yang lebih penting dan mendesak.Hal ini tanggung jawab menjadi
pertimbangan antara untung dan rugi
5. Dalam Hal Apa Orang Ada Kecenderungan Menghindari Tanggung Jawab?.
a. Zona
Nyaman, Seseorang yang merasa nyaman sering kali tidak mau untuk mengambil
tanggung jawab karena alasan ini. Misalnya seseorang yang merasa kesulitan
untuk membuang kesenangan pribadi yang dapat menjadi batu sandungan bagi
saudara yang lemah.
b. Ada
resiko dan Konsekwensi, Anda tidak dapat lari dari tanggung jawab esok
hari dengan menghindarinya hari ini – Abraham Lincoln. Tanggung jawab
adalah melakukan apa yang harus saya lakukan sekalipun saya tidak ingin
melakukannya.
B. Dapat Dipercaya
1.
Pengertian
Kepercayaan adalah tali pengikat
hubungan antara dua atau lebih kelompok atau individu yang berbeda. Tidak
adanya kepercayaan berarti ada sesuatu yang tidak beres, ada rasa saling
curiga, saling membohongi, menipu, dan munafik. Bila suasana saling tidak percaya
sudah merasuk ke dalam jiwa masing-masing individu, maka kebenaran yang masuk
akan ditolak, karena dalam pikiran yang ada hanya rasa curiga. Kepercayaan
adalah dasar dalam membangun sebuah hubungan. Hal mustahil, jika seseorang
dapat membangun rumah tangga atau perusahaan tanpa dilandasi kepercayaan.
2.
Mempercayai
dan dipercayai akan tumbuh hanya apabila :
a. Pikiran Positif. Mendengar dan menyimak apa yang
dikatakan orang lain, menerima sebagai sesuatu yang benar sehingga tak
menyimpan rasa curiga atau ketidak-percayaan pada apa yang dikatakannya. Dengan
sikap ini akan membantu berkembangnya pikiran positif terhadap orang lain.
Tapi, percaya pada orang lain bukan berarti menerima saja semua informasi tanpa
sikap kritis.
b. Dapat mengandalkan orang lain. Percaya pada orang lain berarti mau
dan dapat mengandalkan orang itu. Untuk itu, tanamkan rasa percaya dalam hati,
bahwa seseorang dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik. Namun
bukan berarti lepas tangan ketika memberi tanggungjawab kepada orang lain.
c. Terbuka kepada orang lain. Mempercayai orang lain berarti juga
berani terbuka kepada orang lain.
3.
Menjadi
pribadi yang dipercayai
a. Bicara jujur. Berkata benar jika benar, berkata
salah jika salah. Hal ini patokan untuk membina sikap jujur.
b. Mampu menyimpan rahasia. Dalam pergaulan, semakin mampu
menyimpan rahasia, akan menambah kemungkinan orang tersebut semakin mempercayai
atau dipercayai.
c. Bertanggungjawab. Mampu diandalkan untuk menyelesaikan
tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan.
d. Menanggung resiko. Bukan hanya kemampuan saja yang
diperhatikan orang dalam menaruh kepercayaan kepada kita, tetapi salah satunya
adalah sejauh mana kita berani mengambil resiko dari apa yang menjadi
tanggungjawab kita. ini menunjukkan bahwa kita bukan pribadi yang ragu.
e. Disiplin diri. Kedisiplinan menjamin keberhasilan,
walau bisa juga terjadi pekerjaan yang dijalankan dengan disiplin tinggi
mengalami kegagalan.
f. Watak baik. Orang yang berwatak baik akan lebih
bisa dipercayai karena orang berwatak baik akan kelihatan pada berbagai sikap
dan perilaku kesehariannya. Sikapnya cenderung terarah pada yang baik. (dari
berbagai sumber).
4.
Sebab Agar Dapat Dipercaya Orang Lain.
Karena dipercaya orang
lain itu penting, maka sangat penting bagi anda untuk mengetahui dan melakukan
prinsip dipercaya orang lain. Saya memilih lima prinsip agar kita bisa
dipercaya orang lain, yaitu:
a) Percaya Diri
Percaya pada diri sendiri penting agar anda bisa dipercaya orang lain. Bagaimana mungkin orang lain akan percaya pada anda bila anda sendiri tak percaya pada diri anda sendiri. Di bab yang membahas keyakinan, saya telah membahas tentang hal ini.
Percaya pada diri sendiri penting agar anda bisa dipercaya orang lain. Bagaimana mungkin orang lain akan percaya pada anda bila anda sendiri tak percaya pada diri anda sendiri. Di bab yang membahas keyakinan, saya telah membahas tentang hal ini.
b) Mentalitas Kuat (Semangat, Disiplin,
Integritas)
Mentalitas adalah dasar kuat agar anda bisa dipercaya oleh orang lain. Maka bangunlah kualitas-kualitas pribadi yang hebat. Jadilah orang yang semangat setiap saat. Jadilah disiplin dalam hidup. Jadilah pribadi yang penuh integritas. Nabi Muhammad mendapat gelar Al-Amin (Yang Dapat Dipercaya) dari masyarakatnya. Kenapa? Karena ia memang layak untuk itu. Ia pribadi yang jujur dan penuh integritas. Setiap amanah (kepercayaan) yang diberikan orang lain, ia tunaikan dengan baik. Bila berjanji, ia selalu penuhi. Bila berkata-kata, ia tak pernah bohong. Apakah orang lain akan percaya pada anda bila anda tak disiplin? Bisakah anda dipercaya bila anda terlihat loyo dan tak bersemangat? Mungkinkah anda dipercaya bila anda tak jujur dan tak berintegritas (kata-kata dan tindakan anda berbeda)? Tidak! Itulah sebabnya mengapa mentalitas penting bagi anda yang ingin dipercaya.
Mentalitas adalah dasar kuat agar anda bisa dipercaya oleh orang lain. Maka bangunlah kualitas-kualitas pribadi yang hebat. Jadilah orang yang semangat setiap saat. Jadilah disiplin dalam hidup. Jadilah pribadi yang penuh integritas. Nabi Muhammad mendapat gelar Al-Amin (Yang Dapat Dipercaya) dari masyarakatnya. Kenapa? Karena ia memang layak untuk itu. Ia pribadi yang jujur dan penuh integritas. Setiap amanah (kepercayaan) yang diberikan orang lain, ia tunaikan dengan baik. Bila berjanji, ia selalu penuhi. Bila berkata-kata, ia tak pernah bohong. Apakah orang lain akan percaya pada anda bila anda tak disiplin? Bisakah anda dipercaya bila anda terlihat loyo dan tak bersemangat? Mungkinkah anda dipercaya bila anda tak jujur dan tak berintegritas (kata-kata dan tindakan anda berbeda)? Tidak! Itulah sebabnya mengapa mentalitas penting bagi anda yang ingin dipercaya.
c) Kompeten
Kepercayaan orang lain pada anda diraih karena anda kompeten. Anda memiliki kompetensi / keahlian dalam bidang tertentu yang berguna untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Dengan begitu, anda menjadi pribadi yang dapat diandalkan oleh orang yang mempercayai anda. Anda boleh saja percaya diri, bermental baik dan kuat, tapi bila tidak memiliki kompetensi apapun, maka anda hanya akan dipercaya pada tingkatan yang tidak tinggi. Anda diserahi tanggung jawab yang kecil.
Di perusahaan ada manajer dan satpam. Kompetensi manajer jelas lebih dibanding satpam. Karena itu, meski keduanya sama-sama dipercaya, tapi punya posisi yang berbeda. Posisi manajer lebih tinggi dari satpam. Karena posisi lebih tinggi, maka kualitas hidup yang diraih pun lebih tinggi pula. Maka jadilah pribadi yang kompeten. Belajar lah dengan fokus pada kompetensi tertentu. Jadilah ahli di bidang itu. Dengan begitu, anda akan mendapat kepercayaan dari banyak orang.
Kepercayaan orang lain pada anda diraih karena anda kompeten. Anda memiliki kompetensi / keahlian dalam bidang tertentu yang berguna untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Dengan begitu, anda menjadi pribadi yang dapat diandalkan oleh orang yang mempercayai anda. Anda boleh saja percaya diri, bermental baik dan kuat, tapi bila tidak memiliki kompetensi apapun, maka anda hanya akan dipercaya pada tingkatan yang tidak tinggi. Anda diserahi tanggung jawab yang kecil.
Di perusahaan ada manajer dan satpam. Kompetensi manajer jelas lebih dibanding satpam. Karena itu, meski keduanya sama-sama dipercaya, tapi punya posisi yang berbeda. Posisi manajer lebih tinggi dari satpam. Karena posisi lebih tinggi, maka kualitas hidup yang diraih pun lebih tinggi pula. Maka jadilah pribadi yang kompeten. Belajar lah dengan fokus pada kompetensi tertentu. Jadilah ahli di bidang itu. Dengan begitu, anda akan mendapat kepercayaan dari banyak orang.
d) Prestasi
Pak Fadel Muhammad menjadi Gubernur Gorontalo dalam dua periode karena prestasinya. Kompetensi yang ia miliki digabung dengan kompetensi seluruh timnya dirubah menjadi prestasi kerja yang gemilang. Maka ia pun dipercaya oleh rakyat Gorontalo. Prestasinya bicara sangat lantang. Para atlet benar-benar merasakan betapa pentingnya prestasi bagi diraihnya kepercayaan. Ketika negara memilih atletnya untuk mewakili di tingkat internasional, maka negara memilih atlet yang prestasinya paling gemilang. Ketika perusahaan akan mengisi sebuah jabatan tertentu, maka prestasi kerja dari para kandidat pejabat menjadi kunci utama. Siapa yang berprestasi punya peluang besar untuk mendapat promosi.
Pak Fadel Muhammad menjadi Gubernur Gorontalo dalam dua periode karena prestasinya. Kompetensi yang ia miliki digabung dengan kompetensi seluruh timnya dirubah menjadi prestasi kerja yang gemilang. Maka ia pun dipercaya oleh rakyat Gorontalo. Prestasinya bicara sangat lantang. Para atlet benar-benar merasakan betapa pentingnya prestasi bagi diraihnya kepercayaan. Ketika negara memilih atletnya untuk mewakili di tingkat internasional, maka negara memilih atlet yang prestasinya paling gemilang. Ketika perusahaan akan mengisi sebuah jabatan tertentu, maka prestasi kerja dari para kandidat pejabat menjadi kunci utama. Siapa yang berprestasi punya peluang besar untuk mendapat promosi.
e) Komunikasi
Apa pentingnya komunikasi dalam meraih kepercayaan orang lain? Sangat penting. Anda bisa sangat berprestasi. Tapi bila komunikasi anda buruk, maka prestasi anda tak terlihat istimewa. Tapi bila komunikasi anda hebat, maka hal yang biasa-biasa saja bisa terkesan hebat. Apalagi bila prestasi tinggi digabung dengan komunikasi yang tepat. Maka kepercayaan akan dengan mudah dan cepat diraih. Presiden Barack Obama membuktikan itu. Prestasinya hebat. Komunikasinya mumpuni. Maka ia bisa menjadi presiden Amerika pertama yang berketurunan negro. Komunikasi memang bisa membuat hal biasa terlihat hebat. Tapi sampai kapan? Maka gabungkan lah prestasi dan komunikasi. Bila selama ini prestasi kerja anda sudah hebat, tapi kualitas hidup anda biasa-biasa saja, mungkin anda harus mengkomunikasikan prestasi hebat kerja anda dengan lebih baik. Maka bukan hanya kesan baik yang didapat, tapi benar-benar kepercayaan penuh.
Apa pentingnya komunikasi dalam meraih kepercayaan orang lain? Sangat penting. Anda bisa sangat berprestasi. Tapi bila komunikasi anda buruk, maka prestasi anda tak terlihat istimewa. Tapi bila komunikasi anda hebat, maka hal yang biasa-biasa saja bisa terkesan hebat. Apalagi bila prestasi tinggi digabung dengan komunikasi yang tepat. Maka kepercayaan akan dengan mudah dan cepat diraih. Presiden Barack Obama membuktikan itu. Prestasinya hebat. Komunikasinya mumpuni. Maka ia bisa menjadi presiden Amerika pertama yang berketurunan negro. Komunikasi memang bisa membuat hal biasa terlihat hebat. Tapi sampai kapan? Maka gabungkan lah prestasi dan komunikasi. Bila selama ini prestasi kerja anda sudah hebat, tapi kualitas hidup anda biasa-biasa saja, mungkin anda harus mengkomunikasikan prestasi hebat kerja anda dengan lebih baik. Maka bukan hanya kesan baik yang didapat, tapi benar-benar kepercayaan penuh.
5. Bagaimana
Mengajarkan Orang Untuk Menjadi Pribadi yang Bisa Dipercaya ?
Ujian terbesar hidup adalah menjadi
orang yang bisa dipercaya ! Nah untuk menjadi orang yang dipercaya maka kita
harus mengenyahkan musuh kita berupa :
a. Ketakutan (takut tak memungkikan
munculnya langkah pertama)
b. Keraguan (gunakan kata “meskipun-tetapi”)
c. Sulit mengambil keputusan (jadilah
tegas tidak berlambat lambat)
d. Ketakutan/kekhawatiran (kecemasan
bisa jadi manfaat tapi bukan untuk mendominasi kita)
Untuk menjadi orang yang dipercaya
orang lain,kita harus mempercayai orang lain terlebih dahulu. Selalu jujur dan
tidak memanipulasi apapun. Menjadi orang yang menepati janji, yaitu perbuatan
sesuai dengan yang kita katakan. Menjadi pribadi yang dipercaya memerlukan
upaya panjang,namun dapat hancur seketika saat kita tidak menjaga kredibilitas
dan komitmen kita.
BAB III
PENUTUP
·
Kesimpulan
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pribadi yang bertanggung jawab yaitu yang
bertanggung jawab terhadap diri sendiri,keluarga, masyarakat, bangsa, dan Tuhan. Sedangkan, pribadi yang dapat dipercaya
adalah pribadi yang berbicara dengan jujur, mampu menyimpan rahasia, mau
bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan, mau menerima resiko, dan
sebagainya. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya merupakan salah satu
karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang konselor.
1 komentar:
cara downloadnya gmna gan
Posting Komentar